Mohon tunggu...
Mela Maharani
Mela Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Tertarik dengan hal yang berkaitan seni menggambar dan animasi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Animasi 2D di Tengah Maraknya Animasi 3D

10 Agustus 2023   13:54 Diperbarui: 10 Agustus 2023   14:02 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2023 ini, banyak orang yang berlomba-lomba membuat animasi 3D. Bahkan, animator yang biasa membuat animasi 2D setidaknya perlu tahu dasar-dasar membuat animasi 3D agar dapat mengikuti perkembangan tren. Namun, animasi 2D tetap memiliki tempat penting dan nilai artistik yang berbeda baik itu dimata penonton maupun industri kreatif yang membuat sebuah animasi. Meskipun animasi 3D telah mengambil alih industri hiburan dengan film-film blockbuster seperti yang dihasilkan oleh studio-studio seperti Pixar, Disney, dan DreamWorks, animasi 2D masih memiliki cengkeraman yang kuat dalam industri ini.

Berikut beberapa alasan mengapa animasi 2D tetap relevan meskipun adanya animasi 3D yang mendominasi:

1. Estetika dan Gaya: Animasi 2D memiliki keindahan dan estetika sendiri yang berbeda dari animasi 3D. Beberapa cerita dan gaya visual lebih baik disampaikan melalui animasi 2D daripada 3D. Gaya gambar tangan dan goresan tinta di animasi 2D bisa memberikan sentuhan artistik yang khas dan menarik.

2. Biaya Produksi: Produksi animasi 2D cenderung lebih murah daripada animasi 3D. Ini bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis untuk proyek-proyek dengan anggaran terbatas atau bagi pembuat film independen.

3. Keluwesan Penciptaan Konten: Animasi 2D lebih mudah dikerjakan oleh individu atau tim kecil, karena tidak memerlukan infrastruktur teknis yang kompleks seperti animasi 3D. Ini memungkinkan lebih banyak orang untuk terlibat dalam pembuatan konten animasi.

4. Kesan Nostalgia: Animasi 2D memiliki daya tarik emosional bagi banyak orang karena banyak film animasi klasik yang dihasilkan dalam format ini. Ini bisa memancing kenangan masa lalu dan membuat penonton merasa terhubung secara emosional.

5. Pengembangan Cerita: Animasi 2D bisa memungkinkan fokus yang lebih besar pada pengembangan karakter dan cerita daripada visual yang rumit. Ini bisa mengarah pada narasi yang lebih dalam dan kompleks.

6. Gaya Penceritaan Alternatif: Beberapa jenis cerita atau genre bisa lebih baik disampaikan melalui animasi 2D. Misalnya, drama emosional, film seni, atau cerita yang lebih kontemplatif mungkin cocok dengan gaya animasi 2D.

7. Pendidikan dan Konten Lainnya: Animasi 2D masih digunakan secara luas dalam produksi konten pendidikan, iklan, video musik, dan video promosi. Format ini bisa lebih sederhana untuk menyampaikan informasi kompleks atau konsep pendidikan.

Penting untuk diingat bahwa baik animasi 2D maupun 3D memiliki posisi sendiri dalam industri hiburan, dan keduanya dapat saling melengkapi. Kedua jenis animasi ini mampu memenuhi kebutuhan beragam dari kreator dan penonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun