Mohon tunggu...
Mela Fitriani
Mela Fitriani Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Bahagia

selalu menyempatkan diri untuk bisa tersenyum dalam kesulitan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup dengan Penyakit Kanker Ganas

25 Juli 2016   12:48 Diperbarui: 31 Juli 2016   20:32 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada dasarnya semua manusia yang hidup didunia ini pasti menginginkan kehidupannya sesuai dengan harapan dan selalu ingin diberikan kesehatan yang baik pada setiap harinya.Namun apa boleh buat jika penyakit telah menghampiri di kehidupannya yang tidak bisa dihalang-halangi oleh apapun.Seperti yang dialami oleh bibi saya yang bernama Cucu Sugiarti dia berusia 47 tahun yang tinggal di kp.Sapan Bunut rt 01 rw 07 Desa tegalluar Kec.bojongsoang Kab. Bandung telah pengidap penyakit kanker sejak tahun 2014 hingga saat ini.

Pertama terdeteksi penyakit kanker payudara oleh dokter spesialis bedah onkologi di RSUD AL-Ihsan Bandung dan harus dioperasi untuk diangkat payudara nya,dia merasa terpukul oleh penyakit yang dialaminya.Tidak pernah lepas dari tangisan setiap harinya bukan karena tidak menerima takdir dari Allah Swt tapi takut dengan penyakit yang kata orang bahwa penyakit Kanker adalah penyakit yang sangat mematikan dan tidak terpikirkan jika harus hidup dengan tubuh yang tidak sempurna lagi. 

Tapi Dokter Yusuf Heriadi SpB(K)ONK yang menangani bibi saya selalu memberikan semangat kepada pasien-pasien nya terutama bibi saya,semangat yang diucapkan oleh dokter tersebut adalah "Ibu harus semangat jangan terus terusan meratapi keadaan karena kesedihan adalah makanan lezat bagi si kanker,jadi ibu harus semangat biar bisa sehat lg karena tidak ada penyakit yang diturunkan oleh ALLAH jika tidak ada obatnya jadi semua pasti ada jalannya.Silahkan ibu pilih yang mana hidup dengan payudara satu tapi sehat atau hidup dengan payudara dua penyakitan dan nyusahin orang lain serta jika tidak segera diangkat secepatnya dikhawatirkan kankernya pecah dan akhirnya menyebar kemana-mana".Pada akhiran bibi saya mulai terbuka matanya dan menerima kenyataan harus hidup dengan kanker.setelah menerima semua keadaan ini bibi saya bersedia untuk di operasi dan operasi pun berlangsung pada bulan november 2014.

Setelah dioprasi satu bulan kemudian bibi saya menjalani pengobatan kemotherapi,karena pada dasarnya yang mengalami kanker ganas operasi bukanlah obatnya melainkan hanya langkah untuk mencegah menyebaran kanker dan kemotherapi adalah obat utamanya untuk membunuh sel kanker yang aktif.Bibi saya menjalani kemotherapi dengan  2 jenis obat yang entah apa namanya (lupa) sebanyak 6x setiap 3minggu sekali.

Efek samping yang dialami bibi saya adalah mual,sakit tulang,kulit kering,diare,kehilangan rasa pada lidahnya dan kerontokan diseluruh rambutnya.tapi bibi saya dapat melewatinya karena dukungan dari semua keluarga,Dokternya,dan semangat untuk hidup yang tinggi.Dan yang tidak pernah bibi saya lewatkan ketika menjalani kemotherapi adalah makan makanan yang bergizi dan teratur karena dengan makan yang cukup bisa meminimal kan efek samping dari kemotherapi,sebab pernah bibi saya tidak makan karena mual dan tidak ada rasa malah kondisinya semakin down.

Ketika selesai kemo 6x itu bibi saya di biopsi sering disebut tusuk jarum apakah kankernya masih ada atau tidak.dan hasilnya bagus negatif-negatif tapi ada satu poin yang positif yaitu herneu-nya,jadi bibi saya direkomendasikan oleh dokternya untuk kemo tambahan tapi dengan obat yang berbeda yaitu herceptin sebanyak 8x.tapi pada obat ini tidak terlalu parah efeksampingnya hanya sekedar pusing saja.hingga pada kemo ke 7 di bekas jahitan operasi serta diketiaknya ada benjolan lagi sebesar kelereng dan dioperasi lagi untuk kedua kalinya,tapi beliau tidak terlalu terpurukmenghadapi operasi kedua ini karena tekad yang kuat    keinginannya untuk sembuh.operasinya kedua berlangsung sekitar bulan september 2015.dan sekarang kondisinya sudah membaik.

Tapi walaupun kelihatannya seperti orang yang sehat bibi saya sering mengalami kelelahan jika beraktivitas berlebihan,dan hingga saat ini bibi saya masih melakukan kontrol setiap sebulan sekali dan selalu memakan vitamin untuk daya tahan tubuhnya dan satu lagi bibi saya masih menjalankan kemotherapi tapi sekarang jenis obatnya bukan diinfus melaikan obat tablet bernama tykerb yang selalu dimakan satu tablet setiap harinya.

Bibi saya semangat menjalani hidup ini walaupun mengidap kanker ganas yang kemungkinan sembuh nya sangat minim tapi bibi saya yakin bahwa Kematian itu bukan karena mengidap penyakit kanker tapi sudah kehendaknya.Dan Kesembuhan itu pasti datang karena orang sembuh bukan karena banyaknya a harta,sebagus apa obatnya dan berapa ahli dokter yang menangani nya itu Tapi kesembuhan itu datang Dari ALLAH SWT obat,dan dokter itu hanya sekedar jalan yang diberikan oleh ALLah untuk mendapatkan kesembuhan.

Terimakasih kepada Dokter Yusuf Heriady SpB(K)ONK,yang telah memberikan Motivasi yang begitu besar dan telah melayani bibi saya dengan ilmu yang dimilikinya untuk memberikan jalan menuju kesembuhan bibi saya.Terimakasih kepada jajaran staf RSUD AL-Ihsan yang telah memberikan sarana untuk bibi saya dan terimakasih untuk BPJS Kesehatan yang telah membiayai pengobatan bibi saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun