Mohon tunggu...
meksit saja
meksit saja Mohon Tunggu... -

hanya turut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Pengorbanan

1 April 2010   14:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:03 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Aku berada dibawah kayu salibMU
menegadah, menerawang saat-saat penting yang terjadi


"Kalau boleh cawan ini lalu dari ku
namun janganlah menjadi kehendakku
melainkan kehendakMU yang jadi ".


kata-kata yang terucap dalam kegentaran menghadapi
penderitaan yang bakal mendera diriNya
tangan Nya gemetar dengan tubuh berpeluh darah
sendiri berdoa di atas bukit


Namun dengan langkah tegar menyongsong penderitaan
sebuah perjanjian pengorbanan darah anak domba
segera dituntaskan


Namun beban salib ini terlampau berat
tiga kali jatuh bangun memanggul salib
berjalan sambil dicerca, diludahi, dicambuk, disiksa.


"Bapa, ampunilah mereka
sebab mereka tak tahu apa yang mereka perbuat".
Kasih pengampunan Nya  tak terukur manusia


Dalam pedih perih luka penderitaan tersalib di Kayu Salib,  bukit Golgota.
akhirnya tercetuslah sebuah kata kemenangan " Sudah selesai ".
Amien.

selamat paskah bagi yang merayakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun