Permasalahan yang terjadi di desa, pada umumnya adalah masalah Pendidikan, keamanan, dan sanitasi. Setiap warga desa pasti akan sangat terbantu apabila ketiganya dapat diatasi. Dari segi Pendidikan, masyarakat terutama anak muda seharusnya mendapatkan Pendidikan yang baik terutama Pendidikan moral. Dengan bekal itu pemuda tidak akan terjerumus kedalam pergaulan yang merugikan, contohnya narkoba dan kriminalitas. Karena apabila itu terjadi, maka tidak hanya individu yang melakukan saja yang terdampak, tetapi juga masyarakat setempat juga. Mulai dari anak yang putus sekolah hingga menjadi beban masyarakat. Selain Pendidikan, keamanan juga sangat diperlukan setiap warga, semisal ada warga yang tidak paham terkait instalasi listrik, maka dampaknya adalah konsleting yang itu bisa menyebabkan kebakaran, baik dirumah tersebut maupun tetangga-tetangganya yang berdekatan. Oleh karena itu sosialisasi yang diberikan memang sangat perlu diberikan.
Permasalahan yang ketiga adalah sanitasi. Peran anggota PKK di Desa Kebondalem melaksanakan tugas pokok sudah berjalan dengan baik terutama terkait pengolahan pupuk kompos, akan tetapi disana masih menggunakan cara konvensional, sehingga narasumber memberikan tambahan terkait pembuatan komposternya. Melalui  peran  kelompok  PKK  tersebut,  penyuluhan  tentang pemanfaatan  dan  pemisahan  sampah  organik  dan  an  organik  untuk  warga  di  sekitar Kecamatan dapat lebih mudah di sosialisasikan. Meningkatnya jumlah sampah dilingkungan masyarakat  memberikan  dampak  negatif  bagi  kesehatan  masyarakat, seperti  masalah kesehatan  dan  polusi  udara  (bau)  yang  dihasilkan oleh  sampah.  Sampah  organik  seperti sayur-sayuran  dan buah-buahan  yang  banyak  dihasilkan  dari  rumah  tangga  dapat  diolah menjadi pupuk organik. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk  mengajarkan pada  masyarakat  khususnya  ibu  rumah  tangga  untuk  dapat  memisahkan  antara sampah organik dan anorganik dan selanajutnya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Pengomposan  sampah  organik tersebut  menggunakan komposter  dan  Effective Microorganism 4 (EM4). Hasil pengomposan berupa pupuk organik padat dan cairan lindi. Cairan lindi dapat digunakan kembali sebagai biang dan dapat digunakan sebagai pupuk cair tanaman.
Kegiatan ini serentak dilakukan pada hari Rabu, 27 Juli 2022 di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dengan dikoordinatori oleh Ketua Prodi Teknik Mesin, 19 dosen Teknik Mesin Untag Surabaya diberi tugas penyuluhan seperti K3 kelistrikan, pembuatan komposter, pencegahan DBD, pencegahan narkoba, pengelolaan sanitasi yang baik, dan pengolahan air bersih.
 Saat acara ada ada sedikit kendala yaitu listrik PLN mati, akan tetapi perangkat desa sangat tanggap. Saat itu juga disiapkan genset agar supaya acara tetap bisa berlangsug. Yang kedua dikarenakan akan ada kegiatan karang taruna di hari itu, sehingga tidak semua materi penyuluhan diberikan. Akan tetapi secara umum acara dapat berjalan dengan baik. Warga desa dan Kades juga sangat antusias terhadap kegiatan dosen Teknik mesin disana. Kepala Desa juga berharap kedepan Prodi Teknik Mesin Untag Surabaya dapan menadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa tersebut.
"Terimakasih kepada Bapak Ibu (Dosen Teknik Mesin Untag UNTAG Surabaya) atas acara yang diselenggarakan pada hari ini di desa kami, kedepan harapan saya bisa menjadi solusi terkait permasalahan didesa kami terutama bidang pertanian." Tutur Bapak Faizol, Kepala Desa Kebondalem.
Diakhir acara Prodi Teknik Mesin juga memberikan paket sembako untuk diberikan kepada warga Desa Kebondalem yang kurang mampu.
#TeknikMesinUntagSby
#Bersamamelawancovid
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H