Sakit kepala setelah menerima vaksin, termasuk vaksin COVID-19, adalah hal yang umum dan normal. Ini merupakan indikator bahwa sistem imun kita sedang aktif bekerja.
5. Fobia jarum suntik
Meskipun jarang terjadi, beberapa orang yang mengidap fobia bisa menyebabkan pingsan.
Berikut ini adalah beberapa efek samping  yang mungkin timbul, tergantung pada jenis vaksin yang diterima.
1. Vaksin hidup attenuated (LAV), seperti vaksin campak (MMR), dapat menyebabkan reaksi alergi berat akibat komponen cairan dalam vaksin tersebut, bahkan berpotensi menyebabkan syok anafilaktik.
2. Vaksin inactivated, termasuk vaksin pertusis (imunisasi DPT), dapat menimbulkan efek samping berupa hipotonik dan episode hiporesponsif.
3. Vaksin toxoid, seperti vaksin TT (tetanus), juga berisiko menimbulkan syok anafilaktik serta neuritis brakialis.
4. Vaksin Sinovac dapat menyebabkan beberapa efek samping, termasuk nyeri, iritasi, pembengkakan, nyeri otot, dan demam. Sementara itu, efek samping yang lebih serius, seperti sakit kepala, gangguan kulit, atau diare, dilaporkan terjadi pada kisaran 0,1 hingga 1 persen.
5. Adapun vaksin Pfizer, efek samping yang muncul setelah vaksinasi umumnya bersifat ringan. Beberapa efek samping yang mungkin dialami setelah menerima vaksin Pfizer antara lain nyeri di tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam.
6. Vaksin Covid-19 Sputnik V, untuk efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan vaksin ini umumnya bersifat ringan hingga sedang. Gejala yang sering dilaporkan mirip dengan flu, meliputi demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, kelelahan, ketidak nyamanan, sakit kepala, hipertermia, serta reaksi lokal pada area suntikan.
Cara Menangani Efek Samping Vaksin