Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tampang Tanpa Duit Nanti Dulu!!!

23 Agustus 2010   07:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:47 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda memilih yang mana, tampang keren tapi bokek atau tampang biasa tapi ada penghasilan?

Pasti anda tidak memilih keduanya bukan?. Namanya manusia bukan hal yang aneh kalau selalu mendambakan sebuah perfeksionitasan, ada tampang ada duit juga. Tapi benarkah bahwa tampang tak ada gunanya tanpa factor pendukung seperti duit, walaupun tampang kita layak masuk dalam majalah Forbes? Sebenarnya perlu diadakan sebuah penelitian khusus untuk menjawabnya. Tapi walaupun begitu saya punya penilaian tersendiri tentang hal ini, walaupun ini belum tentu ada pembenaranya.

Berbicara tentang keadaan sekarang ini yang mana setiap ruas kehidupan kita telah terpolesi oleh yang namanya moderenisasi, jadi ada benarnya juga bahwa tampang bukanlah menjadi prioritas utama. Saya batasi ruang lingkup saya dalam hal hubungan antara seorang pria muda dan wanita muda. Tampang keren bisa dikalahkan oleh yang namanya materi. Hal ini tentunnya bisa dilihat juga yang hiruk pikuk (ciri) moderenisasi yang pernah saya baca dalam sebuah tulisan seorang kompasioner beken. Dalam tulisan beliau mengatakan bahwa modernisasi lebih menpokuskan diri pada yang namaya materi. Dengan kata lain ujung-ujungnya duit, duit dan duit.

Nah jadi sama saya jika kita ingin berhubungan dengan manusia lain. Kita membutuhkan yang namanya pengorbanan. Pengorbanan dalam artian jalan kesana dan kesini bersama pilihan kita tadi dan makan-makan seumpamanya. Nah semua itu membutuhkan duit kan? Coba bayangkan sekarang tanpa duit bisa seperti itu? Memang duit bukan segalanya tapi tanpa duit susah juga kan. Bandingkan saja dua orang lelaki yang satu tajir dan yang satu kurang tajir. Kemudian sandingkan seorang wanita dalam kehidupan mereka. Nah kira kira pria yang mana akan dipilih wanita tadi? Saya yakin pasti wanita itu memilih yang tajir sebagai teman have fun-nya. Bukan hal yang munafik bila si wanita itu memilih si tajir walau mukanya .. semua. si wanita pasti memikirkan kelangsungan hidupnya kelak, kalau mau susah untuk apa.“Emang tampang bisa buat makan” kata teman sekantor saya.

Banyak buku-buku terkenal yang mengangkat tema seperti ini. Dimana duit berperan penting . sementara tampang bukan apa-apa tanpa materi. Salah satunya adalah the model millionare karangan Oscar Wilde. Disana tergambar jelas bahwa si karakter utamanya memiliki tampang yang menggetarkan setiap hati para wanita, tapi tetap saja iya dijauhi wanita karena ekonominya, ditambah lagi syarat yang diberikan calon mertuanya untuk menyediakan sejumlah uang untuk bisa menikahi putrinya. nah jelas bukan eksistensi kertas-kertas berharga ini.

Ok apa yang saya paparkan diatas hanyalah berdasarkan opini saya semata. Tentunya tidak bisa dijadikan patokan. Jadi seumpama anda ada pendapat lain mungkin itu akan memperkaya tulisan ini.

Alangkah enaknya menjadi orang muka pas-pasan tapi punya materi ya, dari pada saya sudah muka tak ada apalagi duit. Makanya saya juga merasa gawat juga dengan pernyataan saya ini. Tapi semoga saja itu semua tidak benar. Sehingga saya juga mendapatkan kesempatan sama seperti mereka yang punya.

Salam, he..he

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun