[caption id="attachment_311246" align="alignleft" width="248" caption="illustrasi google.com"][/caption] Kompasiana sudah bukan barang baru lagi di dunia maya. hampir setiap orang sudah mengenali kehadiran media ini didalam maupun diluar negeri. kompasiana dijadikan sebagai media, sarana untuk saling berbagi dan menghubungkan yang satu dengan yang lain seperti yang tertera di mottonya "sharing and connecting". lewat tulisan lah yang membuat kita bisa terhubung dan menshare kehidupan kita, pengalaman kita ataupun pengetahuan kita pada yang lain. di kompasiana berbagai tulisan terpublish setiap harinya, ada yang mengangkat soal agama, politik, budaya, bahasa, lifestyle, hiburan dan masih banyak lagi tergantung mood si penulis mau diletakkan dirubrik mana. satu hal yang menarik ketika saya memasuki media ini adalah perubahan jati diri saya. terkadang tulisan yang saya layangkan pada media ini tidak sama sekali merefleksikan keadaan saya sebenarnya. seumpama saya menulis A, jangan begini dan begitu, tidak baik begini dan begitu tapi pada kenyataanya saya juga tak menuruti apa yang saya publikasikan malah cenderung melakukan hal-hal yang berawanaan dengan tulisan saya. dengan kata lain saya adalah aktor, dimana saya memainkan peran dengan pura-pura. kasarnya di setiap media online memungkinkan saya untuk berakting tak terkecuali di kompasiana ini. apa fungsinya?? secara saya tak mendapatpatkan apa-apa disini? banyak fungsinya dan anda juga sudah tahu saya kira, salah satunya adalah berbagi plus unjuk gigi. setidaknya itulah yang saya rasakan terkadang, tapi tidak berarti bahwa semuanya juga seperti itu, yakin saya bahwa tak sedikit juga yang memang benar-benar honest, jujur sesuai dengan faktanya, apa adanya disini. terlepas dari benar atau tidaknya refleksi tulisan pada penulisnya, setidaknya lebih baik menasehati, menghimbau, menghibur orang lain orang lain untuk berbuat sesuatu, atau menghibur walaupun pada kenyataanya sang kreator jauh dari fakta isi tulisanya dari pada tidak sama sekali, atau hanya diam, bukan? satu hal yang menurut saya memungkinkan orang berbuat seperti itu adalah karena situasi dan tempatnya. ini dunia maya, karena ini dunia lain selain dunia nyata. dunia maya memungkinkan semuanya terlihat baik dan benar tapi kenyataanya tidak, bercermin dari kasus saya ini. sekarang giliran anda? salam damai,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H