Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Humor

Perang Batin 4: Musuh Bebuyutan

16 Agustus 2010   08:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:59 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Scene 4 setting cerita ini berada di lingkungan saya. ada dua orang yang sedang berselisih. sepertinya mereka berselisih tentang batas tanah halaman mereka. kita panggil mereka si A dan si B. saya memang agak kenal dengan si B dan si A tidak. dengar-dengar dari dulu mereka adalah musuh bebuyutan. A: oi... ini batas tanah kita..kamu kok mau buat pondasi di dalam lahan saya.?? B: hey bung,,,ya nggak apapa lah...udah jelas-jelas ini batasnya. jadi layakdong saya membangun diatas tanah saya. diperbatasan kita berdua! saya pun mendekat, Suara jahat: ayo manusia, si B itukan teman mu. jadi kamu harus mendukung dia. Suara Baik: Hei manusia. jangan!! jangan masuk kedaerah yang bukan milikmu! itu bukan urusanmu. SJ: yah..teman macam apa kamu ini. nggak mau membantu teman yang kesusahan. SB: jangan!!!. sekali lagi jangan!!. lihat dulu duduk perkaranya. jangan asal dukung teman kamu sendiri. SJ: dimana persahabatanmu?/  udah bantu si B dan jatuhkan si A itu. cuma penggangu dia itu. SB: jangan main hakim sendiri. pikirkan dulu. ingat semua itu tidak seperti kelihatanya. jadi pikirkan lagi manusia. akhirnya sayapun angkat bicara. saya memang mendukung teman saya si B tadi. saya bilang bahwa itu haknya membangun di tanahnya sendiri. sementara si A tidak punya hak untuk mencegahnya. si A pun merasa terpojok akibat pernyataan saya. permasalahan inipun sampai ketelinga pak Kades. setelah melalui berbagai investigasi didapat bukti bahwa Si A lah yang benar. sementara si B berada dipihak yang kurang benar. memeng si B lah yang cari gara-gara. akibatnya saya pun merasa malu sendiri pada si A terlebih pada diri saya sendiri. saya berlagak tau duduk permasalahanya padahal tidak sama sekali. hanya melihat apa yang terlihat saja padahal itu hanyalah semu. coba saya mendengarkan perkataan si SB, pasti semuanya takkan seperti ini... tobe continued salam, pict google.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun