Adek sayangku oh si hitam manis
Yang selalu kunanti dihujan gerimis
Siang dan malamhatiku kau iris-iris
Karena sifatmu yang tiap hari makin egois.
Main layang layang kubawa berlari
Terbang tinggi oh ke langit biru
Kalau engkau memang akan pergi
Kemana lagi aku mencari pengganti sperti dirimu
Oh adek sayang jangan tinggalkan diriku
Karena hanya namamu lah yang ada dadaku
Memang aku bukan siapa siapa
Aku hanyalah anak perantauan yang mengadu nasib
Tapi aku punya doadan usaha pemberian keluargaku
Yang kuyakini bisa merubah nasib ku
Mungkin yang kuberikan bukan hal berarti bagimu
Pantaslah kau mencampakkan ku didepan orang tuamu
Tapi Aku yakin Tuhan pasti akan menolongku
Walaupun Aku hanyalah bermodalkan holongku
Ternyata benar holongku tak berharga padamu
Tak mampu ditukarkan menjadi emas dan permata
Seperti yang kau dapatkan dari orang tuamu
Casing hapemu lebih penting dari hidupku
Karena bagimu cinta sebesar apapun bukan apa apa tanpa harta.
Ya iyalah kamu nggak mau sama aku
Karena aku adalah tukang ojekmu..
Tapi kamu tidak mengutarakanya
Karena kau masih butuh aku
Tuk jadi transporter pribadimu…he..he..
Modal Holong: Modal Cinta
Salam Holong,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H