Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Minyak Tanah Mahal, LPG Takut Meledak, Kayu Solusinya

13 April 2011   07:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:51 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup saat ini bagaikan di goreng-goreng, dipindah dari sana, dipindah dari sini eh dipindah lagi kesini.

Kita sebagai manusia butuh makan, bukan?. Dengan makan kita bisa menjaga stamina dan kelangsungan hidup kita. Berbicara dengan makanan maka tak bisa dijauhkan dari memasak. Soal masak-memasak tentunya ada bahan, alat atau media yang digunakan untuk proses memasak.

Saat ini banyak opsi yang digunakan untuk memasak. Bagi saudara kita yang mampu tentunya akan memilih yang serba simple. Tinggal colok semuanya akan beres. Tapi bagaimana dengan saudara kita yang tak punya??

Dulu saat jaman masih tak sebagus saat ini sepertinya pilihan memasak akan jatuh pada penggunaan kayu bakar. Memasak dengan kayu bakar memang jauh lebih ekonomis. Hal ini tentunya dikarenakan bahan untuk memasak yaitu kayu sangat mudah untuk didapatkan terutama di daerah pedesaan yang masih ditumbuhi banyak pepohonan. Kita hanya membutuhkan minyak lampu untuk proses awal saja. Dari segi kelemahan, yah tentunya memasak dengan kayu akan menimbulkan effek asap yang tinggi, polusi udara. Selain itu kerusakan pada atap juga menjadi salah satu effek negatif dari menggunakan kayu. Akan ada benda benda layaknya sarang laba-laba bergelantungan di atap rumah adalah tambahan plusnya.

Jaman semakin maju, begitu juga dengan cara memasak. Sudah banyak saat ini dikampung atau dikota yang meninggalkan memasak dengan kayu dan beralih ke kompor minyak. Yah memasak dengan cara ini memang jauh lebih nyaman dan simple. Tapi seiring dengan dengan adanya program pemerintaahyang mengkonversi dari minyak menuju ke lpg maka kompor minyakpun disaygood byekan sebagian orang. Diperparah lagi dengan harga minyak sebagai bahan utamanya yang kian meroket harganya.

Dibandingkan dengan menggunakan kompor minyak, menggunakan lpg atau kompor gas jauh lebih menguntungkan dari segi financenya ditambah lagi kemudahan yang diberikan untuk mengakses dan mendapatkan lpg ini. Disisi lain lpg membawa dampak ngeri bagi sebagian masnyarakat, sebagaian berpendapat bahwa lpg adalah bom jenis baru yang tak hanya bisa memasak nasi juga memasak rumah pemakainya. Ujung-ujungnya ada desas-desus yang beredar bahwa lpg akan ditarik dari pasaran terutama yang berkapasitas kecil.

Lpg begitu mudah dan nyaman sebenarnya dalam pemakaianya tapi karena kemampuannya yang bisa memasak banyak hingga memasak rumah maka iapun ditakuti. Dilain pihak kompor minyak yang bisa dikatakan simple juga ternyata dijauhi dan di segani karena harga minyaknya yang kurang bersahabat. Mahal tapi tetap bisa ditemukan masih lumayan, bagaimana jika ia mahal tapi langka, ini yang buat pusing. Solusi terakhir adalah kembali ke cara-cara terdahulu pake kayu bakar!!! Bagaimana?

A: eii mbak kenapa pake kayu memasaknya, inikan ada kompor dan gas??

B: ikiloh mbak. pake gas, malah takut meledak. Iki kompor kosong. Susah cari minyaknya, mahal lagi. Ya udah pake kayu aja.

A: tapikan banyak asapnya mbak?itemkan?

B: nggak apa apalah. Lebih ekonomis!!!!!

Salam sayang,

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun