Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menebar Keintiman dengan Pasangan

3 November 2010   02:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_313215" align="alignleft" width="200" caption="illustrasi google.com"][/caption]

Menebar keintiman adalah sebuah kegiatan, gerakan pisik yang berusaha untuk mengumumkan bahwa hubungan seseorang dengan seorang yang lainya (contohnya dalam kasus ini adalah Pria dan wanita yang berpacaran) dalam kondisi yang baik dan tak kurang apapun di depan umum serta sering diiming-imingi oleh hawa nafsu. Sebenarnya ada istilah keren yang sering diucapakan untuk menandai kegiatan ini, PDA: Public Display of Affection.

Gerakan yang bagaimana yang bisa disebut sebagai PDA, menebar keintiman ini?? Banyak tentunya contohnya salah satunya adalah berciuman dll

Dilihat dari latar belakangnya, maka penebaran keintiman seperti ini dapat dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah purposif. Ada tujuan tertentu sepasang manusia memamerkan keadaan yang seperti ini. Contohnya saja mereka ingin dicap sebagai pasangan yang hot, akur dan pantas untuk ditiru dan modern. Apalagi mereka datang dari kalangan berjabatan atau artis, wah ini sangat diperlukan sekali, pencitraan dengan pasangan sangat perlu tentunya.

Yang kedua adalah non purposif. Nah kalau yang seperti ini biasanya dilakukan di berbagai tempat yang khusus dan sudah menjadi kebiasaan dan sebuah kewajaran untuk melakukannya ditempat ini. Contohnya saja ketika berada di bar atau di discotique. Penampakan yang seperti ini (menebar keintiman) bukanlah hal yang aneh bin ajaib bila sebuah pasangan mempertontonkanya pada orang lain. Fine…go on!!!

Berbicara mengenai dampak dari perbuatan ini, banyak sekali pro dan contra tentunya. Dinegara barat hal ini bukanlah hal yang aneh dan bukan sesuatu yang dilarang walaupun pada kenyataanya ada sebagian orang juga yang tak pernah mengaplikasikanya terutama didepan khalayak ramai.

Lain di barat lain juga di timur. di Negara kita saya kira penomena ini dapat juga diterima dan dapat juga tidak diterima tergantung intensitas kebesaran keintiman yang ditunjukannya. Jika masih dalam koridor yang wajar mungkin tidak apa apa, contohnya saja saling berpegangan tangan atau saling berpelukan di depan orang ramai. Mungkin sebagian orang menganggap bahwa itu lumrah hukumnya. Sementara bila sampai pada saling berciuman, French kissing dan yang lainya yang mengundang hal negative tentunya akan sangat dilarang dan mungkin akan mendapat tegoran. Walaupun tidak ada aturan yang tertulis untuk itu.

Terkadang apa yang kita berikan, dan tunjukkan memiliki arti yang berbeda dan interpretasi yang berbeda dari orang yang melihatnya dan menangkapnya. Tidak tertutup kemungkinan dengan menebar keintiman didepan umum malah menjadi sebuah boomerang bagi anak-anak kita. Secara tidak langsung ia (anak-anak) malah menirukan perbuatan yang ia lihat kepada teman-teman yang lainya. Parahnya lagi ia bahkan lebih berani berbuat yang lebih dari apa yang telah ia lihat.

Bukanlah hal yang dilarang keras bila kita ingin melakukan sebuah atraksi keintiman ini dengan pasangan kita, itu hak setiap orang tapi memperhatikan situasi dan kondisi adalah salah satu yang mutlak disini jadi tidak bakal ada orang yang merasakan efek secara tak langsung dari perbuatan kita kelak.

Salam tak PDA,

Source: google.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun