sebuah pengalaman yang memalukan tentunya untuk si pelakunya.
nah suatu hari saya sedang berjalan disebuah trotoar di samping rumah. asyik berjalan sambil bersihul, tiba-tiba mata saya terpaku pada penampakan benda kecil diatas trotoar. yah disana saya melihat uang kertas senilai Rp 10000. dalam hati saya berkata lumayan nih beli makan malam. tapi apa yang terjadi??
bukan duit yang saya dapat tapi malu ditambah warna merah yang menyelimuti muka saya. ternyata uang lembaran itu telah diikat dengan benang yang trasparan hingga saya sendiri tak bisa melihat bahwa uang itu benar-benar diikat. dua hal yang membuat saya malu adalah karena yang mengerjai saya itu adalah anak-anak tetangga dan yang kedua karena ternyata tindakan saya yang gegabah mengambil duit itu walau setiap kali saya coba uang itu selalu bergerak disaksikan oleh banyak orang termasuk orang tua anak-anak itu.
ingin rasanya saya menghajar anak-anak itu tapi karena ada orang tua mereka saya, jadi saya diam saja dan buang celah tapi tetap dalam hati sangatlah dongkol. ingin rasanya anak-anak itu kutendang bagaikan bola..uuhhh tapi ada bapaknya tuh.
beginilah resikonya kalau yang mata duitan. mata duitan itu saya kira oke-oke saja hanya saja butuh semacam kepura-puraan (apalagi yang situasinya seperti ini) agar kejadian seperti ini yang membawa malu tak terulang kembali.
lihat kiri-kanan dulu, siapa tahu jebakan tapi kalau situasi aman dan tak ada barang bukti dan saksi, kesempatan jangan dilepaskan..sikat!!!! he.he
dasar duitttttt!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H