Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makan 5 Bayar 3

26 November 2010   03:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:17 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1290743692743255430

[caption id="attachment_76934" align="alignleft" width="234" caption="illustrasi google.com"][/caption] kejahatan bukan hanya terjadi karena ada niat dari pelakunya tapi karena ada kesempatan, begitulah perkataan bang napi di tivi sebagai penutup acara kriminal yang sering dipertontonkan. kejadian makan 5 bayar 3 ini terjadi akibat adanya sedikit kelemahan menurut saya bila kita berjualan/berdagang dimana kita mengijinkan pembeli mengambil sendiri tanpa kontrol. lebih leluasa lagi bila banyaknya pelanggan yang datang hingga penjual tak bisa mengontrol semua. tapi tak dipungkiri juga bahwa pembeli itu adalah raja, jadi harus diberikan kebebasan untuk betah dan betah. perbuatan ini adalah perbuatan yang kurang baik dengan cara menipu penjual, dengan cara mengungkapkan jumlah yang lebih sedikit padahal paktanya lebih banyak. bukan karena tak ada duit untuk membayar makanan yang telah dimakan tapi cenderung pada mental korup dan perilaku yang kurang baik  ditambah lagi kesempatan yang lagi baik, dimana sang pembeli bebas mengambil sendiri dan penjual tak mengendalikanya sehingga pembeli berusaha mengambil keutungan pribadi. biasanya sih penomena ini terjadi pada barang-baang kecil saja, contohnya gorengan, roti dan sebagainya. siapa sih yang mau mempermalukan dirinya sendiri didepan orang lain? tak adakan. nah berarti kejadian ini terjadi memang karena kesempatan yang mengijinkanya dan tanpa perkiraan dan perencanaan sebelumnya. atau memang sudah kebiasaan? sharingan ini saya dapatkan dari pengalaman pribadi beberapa tahun lalu saat saya masih duduk di sma dan  saya ingat kembali ketika melihat seseorang bertindak yang sama juga didepan mata saya dalam waktu belakangan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun