Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lamia, Manusia Ular dan Pemakan Anak-anak

22 Oktober 2010   02:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_298626" align="alignleft" width="206" caption="illustrasi google.com"][/caption]

Kemarin saat bongkar-bongkar lemari, tak disengaja saya menemukan buku lamaku yang sering saya gunakan ketika dimasa sekolahku. Di buku itu terlihat dengan jelas salah satu penyair abad kesembilan belas bernama Jhon Keat. Dibawahnya saya juga menemukan beberapa puisi karanngan beliau yang terkenal. Contohnya : Endymion, Isabella dan Lamia. Berdasarkan buku itu juga saya temukan kespesialitasan sang penyair, ia cenderung berbicara masalah kecantikan, terutama kecantikan seorang wanita. Nah dari buku ini jugalah saya mendapatkan sedikit gambaran isi dari masing-masing karyanya itu. Salah satu yang paling menarik dari puisinya itu adalah Puisi yang berjudul Lamia.

Dalam buku tersebut tertulis bahwa Lamia adalah seorang wanita cantik yang bisa berubah menjadi seokor ular. Merasa infonya tak lengkap sayapun beriniatif mencari di mesin google dan kutemukanlah informasi yang seperti ini.

Dalam mitos, Lamia adalah seorang nama ratu Libia yang menguasai daerahnya dengan baik. secara literalnya Lamia itu berarti large shark, saya tak tahu apakah ini semacam istilah, tapi kalau arti literalnya dalah Hiu Besar. Aristoteles beranggapan bahwa kata Lamia ini diambil dari kata Yunani, Laimos yang bisa diartikan sebagai pemakan anak-anak.

Lamia adalah putri dari seorang raja Mesir. Ratu ini juga dipercaya memiliki Serpent’s tail atau ekor ular yang berada tersimpan pada pinggangnya. Sebagian lagi mengatakan bahwa Lamia ini hampir sama dengan vampire yang hidup lewat meminum darah manusia terutama darah lelaki. Terlepas dari itu semua, Pada dasarnya Ratu lamia juga terkenal dengan kecantikanya. Nah akibat kecantikanya inilah yang membuat dewa Zeus menaruh hati padanya. Hingga tak lama dari itu mereka pun menjalani yang namanya affair. Semuanya menjadi kacau ketika Hera, sang istri dari Zeus mencium perselingkuhan sang suami dengan wanita lain. Geram dengan kenyataan yang ia hadapi, akhirnya Hera pun menyiapakan berbagai rencana untuk membinasakan Lamia.Berdarkan infonya, saya mendapatkan bahwa Zeus dan Lamia sudah dikarunia anak. Nah anak-anak yang tak berdosa inilah nantinya menjadi sasaran kemarahan Hera. Ia membunuh semua anak-anak hasil pergaulan Zeus dan Lamia. Wanita itu adalah seorang ibu yang tak tahan bila anaknya digangu bahkan dibunuh. Stess dengan keadaan ini (anak-anaknya yang dibunuh), Lamia pun menjadi Gila berat. Sebagai akibatnya Lamia bahkan bernafsu/rela memakan setiap anak-anak yang ia temui, perbuatanya ini berakibat buruk pada wajah cantiknya yang berubah menjadi wajah yang mengerikan akibat perbuatanya.

Pada saat itu juga, Zeus memberikan kekuatan padanya untuk memindahkan matanya, tujuanya memang masih samar mungkin agar ia bisa bernubuat, tapi tujuan sebenarnya adalah agar Lamia bisa menenangkan hatinya perihal kesedihan yang ia alami.

Pada akhirnya, lamia tak bisa menutup matanya, hal ini berbuah buruk padanya, ia akan selalu terobsesei untuk gambaran-gambaran indah anak-anaknya yang telah meninggal dunia. Ada yang mengatakan Heralah yang memaksa Lamia untuk memakan anak-anaknya. Data yang lain menguatkan bahwa kegilaan Lamia ini adalah sebagai akibat darikemurkaan Hera,kesedihan yang mendalam, kegilaan yang membawanya ke perbuatan pembunuhan atau sebagai hasil/resiko menjadi Putri Hecate.

Terlepas dari itu semua, keberadaan Lamia yang seperti ini menjadi cerita-cerita orang tua pada anak-anaknya untuk merubah sikapnya, maksudnya agak anak-anak berperilaku baik, kalau tidak lamia akan……..

Banyak hal yang bisa petik dari sini, salah satunya adalah konsequensi dari setiap perbuatan yang kita lalukan. Seumpama Lamia tak berhubungan dengan Zeus mungkin saja, ia tak perlu berubah menjadi sosok wanita yang mengerikan, atau mungkin ia sudah hidup dengan seorang raja yang sangat mencintainya atau memang sudah rejekinya seperti itu, jadinya tak bisa dihindari lagi??

Mudah-mudahan cerita ini memberikan anda sesuatu yang bermanfaat.

Salam,

Sources:

Introduction to English Literature

Google.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun