Sepasang Anak dari SMA Broke di kota Stoic mendapat undangan dari panitia Research In Joke (RIJ). Penelitian ini dilakukan demi mencari asal usul bagaimana sebuah wacana dijadikan sebagai bahan joke dan bagaimana wacana itu dapat diterima oleh para pendengar atau pembaca dibuktikan dengan nyengir, senyuman atau tawaan lepas.
Peserta yang diundang di penelitian ini adalah siswa-siswa yang berbakat utama mereka yang tak memiliki seni humor sama sekali. Dipilihnya siswa yang tak memiliki seni humor dengan alasan agar mereka berubah. Sekali kali humor itu tak apa apa asal jangan keseringan karena bisa dianggap tak serius padahal memang tidak sama sekali tak serius.
Mobil jemputanpun datang, si sada dan dwi yang telah menunggu dari tadi langsung mendekati mobil jemputan. Sebelum naik si sada membukakan pintu untuk si dwi biar lebih gentleman katanya “silahkan ladies first” kata saja tanpa nyengir. “makasih” jawab dwi kecut.
Tiba di gedung, merekapun langsung menuju lift Si sadapun langsung menekan tombol lift dan mempersilahkan dwi masuk terlebih dahulu “ladies first”. Rupa rupanya lift sedang rusak. Merekapun harus lewat jalan darudat, tangga.
“Ladies first” kata si sada. Tanpa basa basi si dwipun langsung menaiki tangga dengan entengnya. Dwi merasa aneh dengan si sada yang masih berjarak 6 tangga darinya. Tak sengaja dwi melihat si sada memperhatiannya dari bawah. “begitu rupanya”. dwi turun dan setangga dengan sada.
“Warna apa yang kamu lihat” tanya dwi. “coklat” jawab sada. “ ladies first...ladies first...bukan ladies first tapi ladies fist” tegas dwi sambil menonjok muka si sada dengan tangan kanannya. “awwwwww”
“wrong guess!!! i like pink you know” kata si dwi seraya menaiki anak tangga lagi.
Sada: jadi?????????????????????????????????????????????????
Bersambung..
Salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H