hidupku sehari hari tidak jauh dari bis, supir dan kernet. setiap ingin pergi bekerja aku harus naik bus bertemu supir langganan dan mengobrol santai bersama dengan kedua kernetnya disela sela kesibukan mereka. kernet merupakan salah satu profesi yang menurut saya termasuk dalam kategori mulia. tapi walaupun begitu tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata akan pekerjaan ini dan salah satunya adalah saya. gampang jadi kernet ! mungkin karena pekerjaan ini kelihatanya enteng dan tidak membutuhkan special skill. pernah sekali dihari senin aku tidak mendapatkan jatah tempat duduk. dari rumah sampai kantor memakan waktu sekitar satu jam. hal ini membuatku merasa kesal dan merasa capek benar. kedua kakiku terasa diikat beban berat sehingga tidak memudahkanku untuk bergerak. pengalaman singkat ini memberiku pandangan lain akan profesi menjadi seorang kernet. ternyata apa yang selama ini saya pikirkan tentang mereka adalah salah benar. menjadi seorang kernet tidak hanya membutukkan kekuatan pisik semata, tapi masih banyak faktor (skill) yang mendukung didalamnya. kernet identik dengan ongkos dan otomatis berhubungan dengan duit. mau tidak mau seorang kernet haruslah pintar berhitung supaya tidak rugi. tidak hanya itu, kernet identik dengan public speakingnya yang hebat dan tentunya yang bersipat mengajak. mereka harus pintar menyakinkan penumpang untuk menaiki bis mereka supaya dapat setoranaan. Mental yang kuat juga dibutuhkan menjadi seorang kernet. pernah sekali saya melihat beberapa oknum berplat merah yang juga berpostur besar tidak bersedia memberikan ongkos. para oknum tersebut beranggapan bahwa dengan seragam yang mereka pakai bisa meloloskan mereka dari kernet penagih ongkos. jadi kalo sikernet tak bermental baja tentunya mereka akan rugi besar. kernet juga harus sigap dalam menghadapai petugas petugas pemerintah yang meminta retribusi. contohnya di pos-pos TPR. apalagi berurusan dengan polisi, kernetlah orang pertama yang turun tangan. ditambah lagi calo calo liar. selain hal diatas, yang terpenting dari seorang kernet adalah ketahanan pisik dan tanggung jawabnya. coba kita perhatikan dengan seksama. para kernek pasti selalu berdiri di pintu bus seharian penuh. kalu pisik tidak kuat otomatis mereka pasti tidak bisa melakukanya. apalagi bila ada penumpang yang membawa barang mau ngak mau kernet harus mengangkatnya sendiri. dibutuhkan pula tanggung jawab yang besar hal ini terefleksi lewat tugas mereka yang harus menurunkan penumpang sesuai dengan tujuanya dan mengutamakan keselamatan penumpang pula supaya selamat sampai tujuan. dari sekian banyaknya persyaratan tak tertulis yang harus dipenuhi untuk menjadi kernet, sudah seharusnya mereka mendapatkan upah yang lebih, tapi kenyataan tidak berkata demikian. tapi kembali lagi kehakikatnya bahwa semua pekerjaan membawa resikonya masing-masing. dan hanya dengan seperti ini kita bisa menghargai dan menghormati setiap profesi, profesi apa pun itu! so, apakah anda mau menjadi seperti mereka? medan,medan,medan.........mana buk? medan kosong buk.............AC toilet ni! salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H