Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Humor

Harga Rp20.000 Ditawar Rp50.000!!!!

2 Oktober 2010   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:47 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="attachment_275032" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi google.com"][/caption] he..he...kata--kata apa ya yang cocok dihaturkan untuk orang yang seperti ini.??? weit jangan menjudge yang jelek dulu donk. kita lihat dulu dari mana kita menanggapinya. nah ada seorang sahabat yang sedang berlibur kesuatu daerah yang memang terkenal keindahanya. yah seperti biasa tujuan dilakukanya perjalanan ini adalah untuk refreshing dan menjauhkan diri sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan kantor. karena sudah beberapa hari tinggal di daerah tersebut maka kebosanan pun muncul dan ada niat untuk segera mengakhiri liburan ini alias pulang ke habitat sebelumnya. yah yang namanya jalan-jalan maka identik dengan sofenir atau oleh-oleh sebagai cendra mata atau sebagai kenang-kenagan bahwa seseorang pernah jalan-jalan keseuatu tempat yang indah atau sebagai bukti nantinya apabila kita ingin sombong-sombongan sama orang lain. nah pemikiran yang seperti inilah yang mungkin dimiliki sahabat saya pada saat itu. kebetulan sekali sebelum ia keluar dari penginapanya ia melihat sebuah pulpen buatan tangan manusia tapi bentuknya unik. ia pun bermaksud memilikinya dengan cara membelinya. sahabat: buk berapa harga pulpen ini? (sambil memegang contohnya) penjual: oh ..itu bagus nak..murah cuma Rp 20.000 sahabat: wah .... Rp 50.000 saja buk.....boleh nggak? penjual: apa???? (seakan tak percaya) boleh...boleh!!! terima kasih nak... teman saya bukanya berlagak sok bodoh disini dengan cara menawar lebih mahal tentunya tapi semua ini diakibatkan oleh rasa iba seorang teman ini yang tiapa hari melihat ibu itu berdagang didepan penginapanya tapi tak satu pun meliriknya. makanya teman saya menawar dengan harga yang lebih mahal. bukan karena ia bodoh tentunya. mungkin ia teringat ibunya dirumah. salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun