[caption id="attachment_303178" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi google.com"][/caption] Ternyata kehadiran facebook dan Twitter yang katanya sudah menyentuh semua kalangan didunia tak selamanya dapat diterima oleh berbagai pihak. Tak selamanya setiap orang bisa di hubungkan tanpa mengenal wilayahnya seperti kalimat yang selalu tertera di halaman awal facebook, berbagi dan saling menghubungkan. Ada juga ternyata beberapa kalangan yang merasa kurang menerima kehadiran media ini. Salah satu negara yang merasa kurang dengan media ini adalah Jerman, tapi tak semuanya tentunya. Kenyataan ini hanya dilakoni oleh sebagian saja terutama bagi Perusahaan-Perusahaan ternama di Jerman. contohnya saja Perusahaan Mobil Volk Wagon, Porsche dan beberapa perusahaan lainya. Apa alasanya?? Mereka berpendapat, seperti yang tercantum dalam harian Kompas online edisi 26 Oktober 2010, bahwa alasan mereka memblok akses kedua media ini ditempat kerja diakibatkan oleh rasa takut mereka atas adanya tindak penyusupan terhadap perusahaan mereka. Satu hal lagi yang ditakuti adalah, pada saat karyawan menggunakan media ini para pekerja, Karyawan malah membocorkan rahasia perdaganan perusahaan pada orang lain serta dapat menurunkan tingkat produktifitas. Perusahaan Konstruksi, HeidelbergCement juga sudah menstop para pegawainya menggunakan media ini. Pakar komputer mengidentifikasi bahwa jaringan social merupakan salah satu ancaman bagi sistem IT sebuah perusahaan. Inilah salah satu pernyataan yang memungkinkan perusahan tersebut benar-benar memban penggunaaan situs jaringan social ini menurut saya. Daimler, sebuah perusahan mobil memberikan alasan produktifitas keryawan tentang perihal ini. Sementara E.ON and Industrial Gas Giant Linde (industri gas) sudah mengekang akses facebook dan You Tube di sebagian kantor mereka. Sebuah study juga telah dilakukan oleh IT security firm Clearswift mengidikasikan bahwa sebanyak 30 persen perusahan di Jerman mengaplikasikan hal ini karena menghawatirkan jaringan sosial ini dapat mengganggu, mengalihkan perhatian para pekerjanya jika mereka tak memiliki batasan dalam penggunaan akses ini. sedangkan 56 persen lagi mengatasnamakan masalah keamanan, seperti yang tertera di majalah ekonomi mingguan, Wirtschaftswoche Source: Kompas Online, Top German Firms Ban Facebook and Twitter from Workplace Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H