Beberapa hari yang lalu, 5 orang teman saya mengikuti meja hijau atau lebih dikenal dengan ujian skripsi atau thesis. Tak sedikit mahasiswa yang tertekan bahkan sampai stress dengan mata kuliah ini. Dalam pembuatan skripsi ini, para mahasisawa harus mengajukan sebuah masalah dan sesegera mungkin menemukan solusi dari masalah yang ditemukan lewat jalur penelitian.
Penelitian yang tidak hanya membutuhkan waktu, dan dana saja tapi dibutuhkan sebuah semangat dan mental yang tahan banting, tahan tekanan, tahan cercaan, intimidasi, dan siap untuk “dibantai”.
Inti dari ujian skripsi ataupun tugas akhir bukanlah mengukur skill dan kemampuan mahasiswa tapi mengukur mentalitas dan kepercayaan diri mereka. Kalau untuk mengukur skill akan diujikan dalam bentuk ujian yang sebelumnya. Barang siapa yang mentalnya kuat maka niscaya akan berhasil. Banyak mahasiswa yang hanya termakan oleh gosip dimana didalam gosip tersebut terdapat kesan bahwa skripsi itu susah dan mematikan. Ini membuat kebanyakan mahasiswa down bahkan sebelum memulainya. Kira kira begitulah kata kata penutup yang diberikan oleh ketua penguji kepada mahasiswa yang telah selesai melaksanakan ujian skripsi itu.
Sudah kelihatan capek dan tertekan, Mahasiswa yang mengikuti ujian tersebut semakin stress bahkan pucat saat sang ketua memutuskan bahwa tak satupun dari mereka yang telah diuji akan mengikuti wisuda tahun ini. Kelas dimana ujian dilaksanakan menjadi hening selama beberapa menit. Mahasiswa seakan tak percaya bahwa mereka telah gagal, usaha mereka selama ini tak membuahkan hasil terbukti dari penyataan sang ketua penguji.
Setelah puas mengerjai para mahasiswa “shock terapy”, puas melihat muka mahasiswa yang pucat dan spiritless, sang dosen ketua kembali menjelaskan bahwa tahun ini memang tidak ada acara pelulusan dan wisuda tapi akan dilakukan diawal tahun depan.
Sontak saja para mahasiswa histeris dan bersorak bahagia sambil “mengutuk” semua penguji karena mereka telah berhasil mengerjai mereka.
“yah!!!! bapak dan ibu ini iseng benar loh” ungkap mahasiswa sambil mengeluarkan air mata kebahagiaan dan sadar bahwa ia akan segera memakai toga dan matros.
Selamat kalau begitu untuk kalian.
Salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H