Membaca serta memonton berita beberapa hari yang lalu ditelevisi yang memberitahukan bahwa hari ini (3 Agustus), Kopaja (koperasi angkutan jakarta) berfasilitas AC (Air Conditioner) siap di jalankan. tapi karena ada maslah teknis maka rencana pengoperasian kopajapun diundur sampai tanggal 8 agustus. Menurut pengurus koperasi ini, adapun salah satu motif dibalik pembenahan angkutan ber AC ini adalah sebagai alternatif mengurangi arus kemacetan di kota Jakarta. Ini ibatkan jawaban atas pertanyaan banyak masyarakat saat ini yang membutuhkan angkutan yang aman dan nyaman. Beroperasinya Kopaja AC ini diharapkan juga dapat menambah minat warga untuk menggunakan angkutan kota dibandingkan dengan menggunakan angkutan sendiri seperti mobil ataupun motor. Yah semoga saja dampak beroperasinya bis ini membawa kebaikan pada kita semua. (Kompas n Viva News)
Disini saya ingin membagikan beberapa perbandingan yang bisa dikatakan signifikan antara bis berAC dan non AC secara general.
Dari namanya sja sudah beda, bis AC difasilitasi dengan AC yang memberi kesejukan dan kenyamanan bagi para penumpang didalamnya. Hawa segar yang ada di dalam bis tentunya dihasilkan oleh putaran Dinamo AC dan perangkat AC lainya. Makanya tak heran bila menaiki bis yang ber-AC membutuhkan biaya yang lebih dibandingkan dengan bis non AC hal ini tentunya diakibatkan oleh biaya perawatan AC dan kelengkapanya yang tidak murah. Sementara untuk bis non AC ongkosnya relatif lebih murah. Tv dan perangkat musih bisa saja melekat ke keduanya.
Interior bis AC tentunya jauh lebih baik dari bis Non AC. Pertama bila kita lihat dari susunan bangkunya maka susunan bangku di bis ber AC jauh lebih rapi dan bersih dibandingkan Non AC. Dari segi bangku juga tentunya berbeda. Pada dasarnya bangkunya mungkin sama saja, sama sama terbuat dari sofa, namun yang membedakan bis ber AC dan non AC adalah stylenya dalam hal ini Bis ber AC biasannya dilengkapi dengan Recleaning seat (bangku yang bisa diset tergantung kebutuhan) sementara bis non AC itu memiliki bangku yang fixed.
Bagaimana dengan supir dan awaknya? Tidak selamanya tapi lazimnya supir dan awak bis ber AC jauh lebih modis dibandingkan dengan non AC. Kemudian awak ber AC juga biasanya memakai tanda pengenal dan memakai seragam kerja. Sementara sebagaian supir dan awak bis non AC lebih cenderung paga gaya apa adanya saja, sesuka hati.
Dari segi ekterior (meski tak semuanya) bis ber-AC adalah bis bis yang dihasilkan oleh lulusan lulusan karoseri terbaik, sebut saja seperti Rahayu Santosa dan New Armada pada bis Transjakarta. Tetapi pada bis non AC kadang hanya mengandalkan karoseri sendiri.
Dari segi mesin terutama untuk kelas sedang, sekelas Colt Diesel, bis AC umumnya disihir dari mesin mesin bertahun tinggi dan juga memiliki kapasitas mesin yang lebih baik pula. contohnya colt diesel yang memakai 135Ps, sementara bis non AC kebanyakan menggunakan 100-120Ps saja. Kapasitas mesin juga tentunya berpengaruh pada kapasitas penumpang yang akan diangkut, karena mesin selalu diimbangkan dengan besarnya seksi atau chasis. Contohnya yang berkapasitas mesin 135 bisa mengangkut 30-35 orang (duduk) sedangkan 100-120ps hanya bisa menggangkut 25-30 orang.
Satu hal lagi yang mungkin membedakan bis AC dab non AC adalah mengenai acara ngetemnya dan berhentinya. baisanya bis AC tidak menaikkan penumpang ditengah jalan sedang bis non AC pastinya mencari cari. Tapi itu sebenarnya tergantung peraturan dan supirnya.
Sebenarnya baik dan buruknya bis AC dan non AC tergantung pada pribadi masing masing. Ada yang menyukai bis ber AC karena kenyamanan dan fasilitasnya yang lebih baik dan ada juga yang seperti saya yang tetap memilih bis non AC dengan alasan Rokok dan dompet yang tipis.
Semua tergantung kesukaan penumpang, tapi yang jelas sarana dan prasarana sudah disiapkan dengan baik. Kembali ke topik kopaja diatas, semoga saja dengan beroperasinya angkutan transportasi yang baru dapat menambah kenyamanan dan keamanan bertransportasi kita. Semoga!!
Salam sayang,