Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berjalan kaki: Menyehatkan tapi Sudah Ditinggalkan

1 April 2011   02:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1301622746496624736

[caption id="attachment_98886" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi google.com"][/caption] Beberapa tahun lalu saat saya masih duduk dibangku sekolah, orang tua saya memilih sekolah terdekat untuk menjadi rumah bagi menambah pengetahuan kami anak-anaknya. Selain karena jarak yang amat dekat juga dilatarbelakangi oleh kemampuan sekolah itu yang telah berhasil menamatkan ratusan orang.

Satu-satunya alternatif yang kami para siswa lakukan untuk berangkat atau pulang dari sekolah adalah dengan berjalan kaki. Memang jaraknya hanyalah sekitar satu kilometer lebih. Karenanya tak jarang sedingin apapun udara pagi tak membuat kami merasa kedinginan. Berjalan kaki setiap paginya ke sekolah membuat kami berkeringat. Dengan berkeringat itu berarti bahwa lemak yang ada ditubuh sudah berkurang.

Berjalan kaki setiap harinya berpeluang menyehatkan tubuh kita, khususnya jantung kita. Selain itu dengan berjalan kaki mampu membuat ketahanan tubuh kita semakin baik terutama bagian kaki kita.

Banyak manfaat yang kita dapatkan dengan berjalan kaki. Berjalan kaki menekan terjadinya penyakit jantung pada tubuh kita. Selain itu, menurut Journal of the American Assosiation, dengan hanya berolah raga yang tak membutuhkan biaya mahal ini menjauhkan para wanita dari penyakit kanker payudara. Dengan terbakarnya kalori saat kita melakukan aktifitas ini tentunya akan mengurangi berat badan kita yang berpeluang untuk mendapatkan kelangsingan terutama pada wanita. (sumber)

Sebegitu banyak hasil yang kita dapatkan dengan hanya berjalan kaki, tanpa memakan biaya dan juga amat menyenangkan bila dilakukan bersama-sama, tapi coba kita perhatikan saat ini, dengan kemajuan tehnologi yang memang mempermudah hidup manusia menjadikan kegiatan berjalan kaki ini semakin dijauhi. Bahkan banyak orang yang sudah gengsi gede-gedean bila terlihat berjalan kaki. Manusia sekarang ini lebih memilih untuk menggunakan sepeda motor atau pun transportasi umum untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain walau hanya dengan jarak tempuh yang sangat dekat.

Juga para petani saat ini tak ketinggalan dengan program menjauhi jalan kaki ini. Biasanya petanilah yang kerap menekuni aktifitas ini tapi sekarang tidak lagi. Didaerahku jalan tikus adalah satu-satunya jalan untuk pulang dan pergi ke ladang. Tapi anehnya saat ini sangat susah mencari jejak sandal atau kaki dijalan tikus itu, yang ada hanyalah bekas ban sepeda motor.

Inilah kenyataan saat ini. Tehnologi memang membuat hidup kita lebih cepat dan simple tapi pernahkah kita memikirkan dibalik itu terselip juga sebuah sisi negatif juga, contohnya saja dalam kasus ini, ketika kita memilih menggunakan sepeda motor atau transportasi umum membuat tubuh kita semakin manja dan lemah. Bukan berarti kita tak bisa memanfaatkan hasil tehnologi dalam hidup kita, pastinya tetap bisa.

Semua pilihan ada ditangan kita. Setiap pilihan itu tentunya membawa dampak-dampak berbeda juga.

Salam sayang,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun