[caption id="attachment_208017" align="alignleft" width="226" caption="illustrasi google.com"][/caption]
Hari hari ku tidak jauh dari mobil, supir dan kernet serta kompasiana. Setiap hari saya menggunakan jasa para bis untuk berangkat dari kediamanku ke tempat dimana aku bekerja. Soal bis, bukan masalah besar bagiku. Aku sudah tau mana bis yang patas, full music, sarang copet dan supir dan kernet yang ramah. Hingga supir yang mana yang bernyali besar dan yang mana yang tidak aku pun paham. Tapi terlepas dari itu semua kenyamanan dan keselamatan para penumpang selalu menjadi prioritas utama.
Berbicara tentang keselamatan penumpang, ada banyak paktor yang mendukung didalamnya. Contohnya saja keadaan mesin, ban, rem bahkan hal kecil sekalipun seperti klekson. Selain factor intern ternyata ada hal –hal yang bersipat external juga yang mempengaruhi keselamatan tadi. Apa itu? Jawabanya adalah lingkungan skitar. Yang dimaksud dengan lingkungan sekitar adalah para penumpang. Penumpang yang duduk berdekatan dengan sang maestro, supir.
Usut punya usut, ternyata penumpang membawa dampak psikologis tersendiri bagi si supir. Hal ini didasari oleh penyelidikan yang saya lakukan dalam beberapa bulan terakhir. Mungkin ini hanyalah suatu kebetulan atau bagaimana tapi ada hipotesa untuk setiap kejadianya. Kembali kemasalah dampak psikologi yang dirasakan supir. Contohnya sperti ini, coba anda perhatikan bila penumpang yang duduk disamping pak supir adalah seorang nenek-nenek, yakinlah bahwa si supir akan sedikir hati-hati membawa mobilnya, hingga masalah salib-menyalibpun harus berpikir seratus kali walaupun keadaannya sangatlah aman. Apa alasanya? Ya..si supir tentunya merasa canggung dan segan dengan keadaan yang seperti ini. Namanya orang tua identik dengan nasehatnya dan kecerewetanya (sebagian). Jadi si supir agak ragu-ragu menginjak gas dalam-dalam..
Bandingkan dengan cewek cakep. Posisikan penumpang yang notabenenya cakep disamping pak supir…yakinlah bahwa anda akan cepat smapai tujuan. Mengapa? Yah namanya lelaki (supir) tidak munafik pasti menyukai cewek cakep.. mereka (supir) ingin di cap sebagai supir maut, berani (bernyali besar), tangguh disegala medan, dan penuh percaya diri. Mereka juga butuh perhatian dan pengakuan dari para penumpangnya terutama yang dari cewek cakep dikit. Gambaran seperti ini biasanya dilakoni oleh supir –supi muda yang haus akan gelar. Wah..Kalau sudah seperti ini prioritas utama kadang terabaikan. Untuk mendapat tempat dihati sang penumpang sang maestro melupakan keselamatan..ala hasil bisa berbuntut kecelakaan.. makanya cewek cakep yang hanya duduk saya disambing supir bisa membahayakan seisi bis….makanya untuk semua cewek cakep ...jangan mau yaa…terkadang memang sang supir juga meninggalkan jatah bangku kosong disampingnya dengan sengaja untuk alasan yang seperti ini…
Gambaran yang saya berikan diatas ini, hanyalah merupakan pendapat pribadi semata yang belum teruji kredibilitasnya. Bila terjadi kesamaan mungkin hanya kebetulan saja.
He..salam untuk para supir Indonesia……thank u……(ppooooooooooommmmmmm)
Salam,
