“Pak berikanlah harta bagianku saat ini juga. Saya tak akan memintanya lagi kelak”
Si bapakpun memberikannya.
....
Si anak itupun meninggalkan kotanya dan hidup foya-foya ditempat barunya.
Setiap hari dihabiskan dengan hura-hura, minum-minum dan tidur dengan para gadis-gadis malam.
Tapi hidupnya hanyalah bertahan beberapa bulan saja, setelah itu semua hartanya habis.
Iapun ditinggalkan orang-orang terdekatnya karna hanya harta yang mereka lihat darinya.
....
Jadilah ia menjadi pelayan di sebuah rumah. Ia disuruhmenernakkan babi.
Sang pemilik sangatlah pelit.
Karna makanan yang kurang, sang anakpun terpaksa memakan makanan babi yang masih tersisa.
....
Penyesalanpun datang.
“begitu banyak upahan bapakku dirumahnya tapi mereka makan dengan berlimpah. Saya harus pulang dan meminta maaf sekaligus meminta bapakku menjadikanku sebagai salah satu dari upahanya bukan sebagai anaknya lagi”
....
Dari jauh sang bapak melihat sang anak telah kembali kerumah.
Si bapakpun menyuruh pesuruhnya untuk membuat pesta besar-besaran
Perayaan atas telah kembalinya si anak tersebut karena si bapak tersebut telah menganggap anaknya yang hilang telah mati tapi ternyata telah hidup kembali.(Luk. 15)
siapakah anak yang hilang itu dan siapakah bapak baik hati itu??
Salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H