“Kenapa kamu sangat bertahan bekerja disana? Padahal gajimunya juga sangat sedikit”
“gajiku memang sedikit disana, tapi banyak hal yang bisa saya dapatkan selain duit”
“munafik benar kamu, kamu bekerja untuk cari duitkan?”
“tepat sekali, saya bekerja untuk cari duit, menghidupi anak dan istriku tapi ada sesuatu yang saya dapatkan ditempat saya bekerja sekarang dan tidak bisa saya dapakan ditempat yang lain”
“bagaimana kamu tahu, bahwa kamu tak bisa mendapatkan sesuatu itu ditempat yang lain sementara kamu bahkan belum pernah mencobanya”
“betul sekali, tapi lihatlah yang disana. Mereka hanya teman didalam saja tapi diluar mereka tak mengenal sama sekali”
“trus bagaimana dengan ditempat kamu”
“ tempatku memang tak mewah, tapi mereka menganggapku bukan sebagai seseorang karyawan yang hanya pantas untuk disuruh suruh, lebih dari itu mereka menganggapku sebagai bagian dari mereka. Mereka melihatku sebagai bagian yang amat penting walaupun perananku sangatlah minim. Itu yang membuatku bangga akan posisiku disana walaupun feedback yang diberikan kepada saya amat kecil”
“ya sudah aku akan berjanji memperlakukan kamu seperti itu ditempatku, bahkan gajimu bisa kunaikan lebih dari yang kau dapakan disana, ayo!!”
“sekali lagi bukan masalah uangnya Bang. Anda tak perlu berjanji pada seperti itu, lebih baik anda terapkan yang anda katakan pada kernet anda, niscaya merekapun akan melakukan apa yang saya lakukan pada tempatku terhadap anda”
“sekarang aku baru memahaminya...jika saya tau akan seperti ini kejadianya, saya tak akan memecatmu saat itu”
“belum terlambat untuk belajar..saya juga bersyukur mendapatkan perlakuan demikian”
Inspirasi seorang kernet layang!
Salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H