Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nak!! Jangan bicara Sama orang Asing

20 Oktober 2010   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beginilah yang sering di nasehatkan oleh orang tua pada anak-anak mereka yang masih menginjak umur yang relative masih muda. Di Negara barat peryataan ini juga sering juga dihaturkan oleh orang dewasa pada anak-anak.

Stranger diartikansebagai orang asing, orang asing diartikan bukan sebagai orang yang datang dari luar negeri tapi lebih mengacu pada sosok seseorang yang belum dikenal.

Ada apa gerangan sehingga anak-anak dilarang keras berbicara dengan orang asing?? Bukanya semakin sering berkomunikasi, kemungkinan anak-anak untuk tumbuh pintar pun semakin lebar?

Hal ini tentunya didasari oleh kecemasan orang tua perihal keselamatan anak-anak mereka. mereka tak mau anggota keluarga mereka menjadi korban kejahatan orang-orang yang tak bertanggung jawab.tidak selamanyakan orang tua bisa duduk dan bermain dekat dengan anak-anaknya, yah namanya anak-anak itu hektik. Seperti yang kita ketahui sekarang bahwa banyak sekali kasus penculikan yang kebanyakan korbanya adalah anak-anak. Memang hal ini tak bisa dihindari dan diidentifikasi kapan terjadi dan dimana, tapi lebih baik kita berusaha mencegah sebelum semuanya terjadi dan meninggalkan kepedihan mendalam bagi para orang tua, bukan.

Dengan menanamkan pernyataan ini pada anak-anak, paling tidak persentase kecemasan orang tua pun berkurang apalagi sang buah hatipun mau dan bisa menjalankanya. Pernyataan ini akan mengilhami para anak-anak untuk tidak melakukan yang dilarang. Tidak dipungkiri yang namanya anak-anak itu masih polos, belum bisa membandingkan mana yang baik dan tidak, Hatinya akan cepat luluh ketika ia melihat keberadaan sebuah mainan dan makanan atau jajanan. Nah jadi agak susah menanggulanginya kalau sudah seperti ini. Jadinya don’t talk to stranger is the best way to cover it, I think. Setidaknya karena pernyataan itu sudah tertanam dalam hati sang anak, ia akan sedikit berpikir-pikir ketika melihat mainan ataupun jajanan yang ditawarkan orang asing untuknya.

Memang tidak semua orang asing berniat buruk pada anak-anak, ada yang mendekati anak-anak hanya sekedar untuk berbagi, bermain, teringat masa kanak-kanak, kangen bahkan ada juga yang sampai sampai suka sekali dengan anak-anak, Kalau yang ini memang bermasalah dengan personalitinya. Tapi baik atau buruknya niat stranger sangat sulit untuk di determinasi, jadi alangkah baiknya memang mengaplikasikan statement diatas demi keamanan dan keselamatan anak-anak dan sebagai proteksi juga.

bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati,

benarkah????

Salam anak-anak,

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun