Seorang laki laki yang sedang mengendarai sepeda motor harus merasakan sakitnya jatuh kedalam parit akibat perhatianya lebih tertuju pada seorang gadis cantik yang sedang duduk manis di teras rumahnya dari pada memperhatikan jalanya sendiri.
Wanita memang penuh misteri, mereka bagaikan madu yang membuat semuanya menjadi manis tapi tak jarang mereka juga ada racun yang membuat hati berantakan.
Beberapa buah kalimat yang saya tuliskan diatas adalah kesimpulan dari hasil cerita dari seorang supir yang saya ajak ngobol beberapa hari yang lalu. Beliau menceritakn perilaku kernetnya yang agak sedikit genit “kalau ada cewek, langsung lihat, pelototin terus, hingga jemuran orang jadi putus bahkan masuk keparitpun dibela belain gara gara memperhatikan cewek” katanya dengan nada mengejek si kernet yang kebetulan duduk dibelakangnya.
Saya sendiri hanya tertawa dalam hati. Tapi sejujurnya saya memahami apa yang kernet itu lakukan karna saya sendiripun pernah merasakanya sendiri.
Pengalaman ini mengingatkan saya pada satu hal yang menurut saya sangat unik. Jatuh kedalam parit itu masih untung (tetap saja untung) bagaimana kalau si kernet itu berubah jadi batu seperti yang dilakukan Medusa pada setiap orang yang melihatnya.
Di google,Medusa dalam mitologi Yunani digambarkan sebagai seorang wanita yang sangat cantik. Awalnya ia adalah seorang pendeta di sebuah kuil. Ternyata kecantikannya membawa bencana padanya sendiri,Medusa diperkosa oleh Poseidon yang akhirnya membuat Athena marah besar. Kemarahan Athena ini membawa kutukan pada Medusa sendiri, rambut Medusa diubah menjadi ular dan bagi mereka yang melihat matanya akan berubah menjadi batu.
Dalam film Clash of Titan, Medusa digambarkan sebagai wanita berambut ular dan berbadan ular juga. Ia dibunuh oleh Perseus dengan memenggal kepalanya dengan pedang. Nantinya kepala Medusa dijadikan sebagai senjata untuk mengalahkan Kraken, ciptaan Hades yang sedang memporak porandakan Argos.
Alangkah ngeri juga yah bila ada wanita sekelas Medusa saat ini.
Salam sayang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H