Scene 1
Saya dan teman saya baru naik ke sebuah bis, tepat di samping pintu seorang cewek cakep duduk dengan manisnya. Namanya lelaki, kamipun langsung membicarakan dia. Biar dia nggak tahu, kami pakai bahasa inggris, kebetulan kami berdua bisa sedikit-sedikit menggunakan bahasa itu.
Saya: see 9 (kode untuk arah jam 9)..wah she has ... ,,,perfect!!
Teman: he,,he i wish i were her boyfriend,,,,ah,,ha..ha
Saya: uhh..Hotttttt!!!
Tiba tiba si cewek itu memotong pembicaraan kami,
Cewek: What do you mean Guys???
Kami berduapun langsung diam plus muka memerah dan bergeser kedepan...tak disangka si cewek lebih pintar dari kami,,he,he sial!!!!!!!!!!!!!
Scene 2
Saya mencoba lebih gaul didaerah orang lain dengan menggunakan bahasa pribumi (bahasa lampung). Saya diajarin teman saya kalo mau kenalan bilang saja “Niku Lawang” katanya.
Suatu hari saya sedang bertandang kerumah seseorang dan bertemu tuan rumahnya yang kebetulan orang lampung. Ngobrol punya ngobrol sayapun mencoba berbahasa lampung, saya ucapkan padanya “Niku lawang”. Sontak tuan rumah itu marah-marah pada saya dan mengatakan saya tak sopan. Malu plus kapok jadi sok tahu. “Niku lawang” ternyata artinya kamu gila. Astaga!!!Padahal kata teman saya itu artinya baik,,huh!!! 2:0
Scene 3
Saya sedang dikampung dan bercerita tentang keadaan tempat tinggalku pada keluargaku.
“pak, mak, bang, kak, tulang, atturang, polu, kela, kalau disana Bujang itu baik-baik orang, jadi nggak usah khawatirkan saya” kata saya.
“dasar nggak sopan loe sama orang tua” kata abang saya.
Nah saya pikir pikir lagi, kenapa yah?
Ih ternyata kata yang saya pakai itu adalah kata yang tak sopan. “Bujang” dalam bahasa batak berarti kata kotor, kasar dan tak sopan,,, sementara kita sering menggunakanya untuk lajang dan sejenisnya.
He,he,he
Bahasa adalah alat berkomunikasi. dalam berkomunikasi umumnya kita bisa memakain tiga opsi, yang pertama oral atau lisan yang kedua tulisan dan yang ketiha gesture. kalau lisan psiknya tak terlihat dan cepat, tulisan membutuhkan alat tapi bisa dikoreksi ulang sementara gesture kesanya kurang informatif. Bila dilihat dari sumber bahasanya maka bahasa itu dibagi menjadi dua kategori yaitu bahasa yang didapatkan tanpa sadar, contohnya saja bahasa ibu kita (languange Acquisition) dan yang kedua bahasa yang kita dapatkan dengan cara belajar (languange Learning).
Bagaimana dengan Binatang, apakah mereka mempunyai bahasa? tentu saja mereka punya.hanya saja bila dibandingkan dengan penggunaan bahasa manusia, bahasa binatang itu tidak jelas maksudnya dan hanya terbatas. bahasa binatang juga hanya dipengaruhi oleh gen-nya sementara bahasa kita dapat dipengaruhi oleh budaya sekitar kita.
PS: hati hati mengunakan bahasa, perhatikan kontek penggunaanya.
Salam sayang,
Ibu menyindirku dengan "Terima Kasih"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H