Ayo bangun cepat, cepat, waktunya sekolah minggu!!
Begitulah dulu ibu kami membangunkan kami setiap hari minggunya dari kepulasan dalam tidur kami. Dulu sewaktu kecil bagi saya pribadi tidak ada hari libur, setiap hari harus pergi kesekolah walaupun dihari minggu. Yah hari minggu saya dan anak anak yang lain dihabiskan dengan bersekolah minggu.
Sekolah minggu adalah sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan aktifitas pergi ke gereja dihari minggu pagi dan biasanya kegiatan ini dilakoni oleh para anak anak yang kira kira berumur 12-15 tahun kebawah.
Apa yang dilakukan oleh anak anak sekolah minggu digereja tidak lain adalah belajar, bermain dan bernyanyi. Tapi nyanyian dan pelajaran yang didapatkan disini adalah semua tentang agama. Contohnya nyanyi-nyanyian yang ceria yang mengisahkan keceriaan ataupun kisah-kisah dalam alkitab, contohnya kisah Tuhan Yesus, Daniel dan masih banyak lagi. Kemudian disela-sela bernyanyi biasanya disisipkan sebuah cerita-cerita yang dimuat dalam alkitab sesuai dengan perikop setiap minggunya. Semua ceritanya dikemas dalam bentuk cerita ataupun dongeng. Inilah yang membuat para anak-anak senang. Fokus utamanya bukanlah masalah senangnya saja tapi bagaimana anak-anak memahami apa yang diceritakan dan berusaha mengaplikasikanya dalam kehidupan mereka sehari hari. Biasanya cerita cerita seperti ini berikan diakhir pertemuan, beberapa menit sebelum anak-anak mengakhiri sekolah minggunya. Bila dibandingkan dengan kebaktian minggu untuk orang dewasa maka cerita cerita ini sama dengan Kotbah.
Tidak hanya itu, pembacaan dan pemahaman tentang banyak halpun seputar agama dibahas disini.contohnya saja doa bapa kami, kesepuluh hukum taurat. Apa isi hukum pertama dan seterusnya samapai sepuluh akan diucapkan bersama sama disini. Hal lain yang melekat dalam diri saya sampai saat ini adalah tentang ayat hapalan. Ayat hapalan adalah sebuah ayat yang telah dipilih setiap minggunya dan dibacakan kepada anak-anak. Setelah itu anak-anak akan disuruh menghapal ayat tersebut. barang siapa yang bisa menghapalnya maka akan diberikan hadiah yang telah dipersiapkan oleh guru sekolah minggunya, mungkin pulpen, buku atau permen.
Alangkah senangnya hati setiap minggunya bila sudah masuk ke aktifitas ini. Hal ini diakibatkan oleh suasana yang tak terikat,bebas. Saat bernyanyi, tidak dengan cara menyanyi pada umumnya, biasanya semua anggota badan akan bergerak, bisa saja menyanyi sambil bertepuk tangan, menggeleng-gelengkan kepala,menyentakkan kaki atau memberi acting pada wajah kita. Satu lagi yang membuat hati senang adalah ketika kita bertemu teman-teman kita secara keseluruhan danduduk bersama dibangku panjang yang telah tersusun rapi. Tak jarang candaan dan kenakalan- kenakalan dalam tingkat biasa terjadi disini.
Guru sekolah minggu adalah nama bagi pengajar aktifitas sekolah minggu ini, merekalah orang tua anak-anak digereja itu. Sesuai pengamatan, guru sekolah minggu adalah mereka mereka yang menyukai dan memahami dunia anak-anak dan memang mau mendedikasikan hidup mereka untuk melayani. Walau mereka tak digaji (biasanya hanya ada bonus akhir tahun) tapi tanggung jawab mereka dijalankan dengan penuh hati setiap minggunya.
Hingga saat ini sekolah minggu yang hanya berdurasi satu jam itu masih diaplikasikan ditempat saya bahkan disetiap daerah pasti menjalankan ini juga. Jumlah anak-anak yang datang setiap minggunya selalu ramai, hal ini tentunya diakibatkan rasa senang, ceria yang anak-anak rasakan ditambah lagi keputusan keputusan komite sekolah minggu yang akan memberikan semacam penghargaan bagi setiap anak yang berprestasi diakhir tahun, atau di Natal Sekolah minggu.
Ayo, para orang tua tanamkan pada anak-anak kita untuk selalu bersekolah minggu yang bisa membuat mereka mengenal banyak hal dan menambah wawasan dan pengetahuan mereka dalam menyongsong masa depannya.
Ayo sekolah minggu!
Salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H