Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Silsilah Dendam

7 Mei 2011   07:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:59 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia sastra ada yang namanya intrinsik element. Intrinsik elemen dapat diartikan sebagai sebuah element-element atau bagian-bagian yang membangun sebuah karya sastra secara utuh dari dalam karya sastra itu sendiri. Salah satu contohnya adalah plot atau alur cerita. Alur cerita juga bisa dibagi kedalam lima tahapan. Tahapan yang pertama disebut sebagai exposition, exposisi bisa diartikan sebagai sebuah ajang perkenalan, intronya seperti itu. Kemudian masuk ke rising action. Dimana masalah mulai diperkenalkan disini tapi masih dalam batas batas yang wajar. kemudian ditahapan ketiga ada yang namanya Climax, puncak. Disinilah titik kulminasi sebuah masalah diperkenalkan yang akan membawa dampak yang beragam tergantung bagaimana masalah itu diperlakukan. Tahapan yang keempat adalah falling action. Bisa diartikan sebagai sisa-sisa peninggalan climak, sebab atau efek dari si klimak, hanya saja ledakan masalahnya tidak sebesar dan sehebat klimak. Dan tahapan yang terakhir disebut sebagai resolution atau penyelesaian, resolusi juga dapat dibagi dua, pertama ada yang disebut sebagai catasthrope atau sad ending dan yang kedua adalah denoument atau happy ending. Resolusi yang didapatkan disesuaikan dengan cara menyikapi masalah yang mendera. Bila diselesaikan dengan baik niscaya happy endingpun akan datang tapi bila tidak maka sad endinglah yang akan ada setelahnya.

Ibarat intrinsik element tadi, dendam yang manusia simpan dihatinya juga memiliki tahapan tahapan yang berbeda beda. Tahapan tahapan itu mempengaruhi tahapan yang lain. Bagaimana sebuah dendam bisa bersarang dihati kita tak terlepas dari pribadi masing-masing. Kira kira tahapanya seperti ini.

Yang pertama ada dua orang yang sebelumnya tak mengenal menjalin hubungan baik itu persahabatan dan jenis hubungan lainya (exposisi). Setelah itu, yang namanya manusia itu tak lepas dari masalah. Nah masalah inilah yang dititipkan diantara kedua orang itu. Awalnya masalah ini bukan apa-apa bagi mereka karena mereka dengan gampangnya menyelesaikanya (rising action). Tapi yang namanya gunung itu terbangun dari gundukan-gundukan tanah yang semakin membesar. Begitu juga dengan mereka, masalah demi masalah diberikan dihadapan mereka. Akibatnya saling menyalahkan, membenarkan diri, menghujat dengan kata-kata kotorpun dihadirkan. Inilah klimaknya. Akibatnya adalah kerenggangan hubungan diantara mereka berdua (falling action).masa lalu bukanlah lagi dianggap sebagai kenangan bagaimana mereka bertemu pada awalnya. Masalah yang berujung pada kerenggangan hubungan membuat pribadi mereka untuk saling menyerang satu sama yang lain, menggosipi yang lain sebagai sebuah balasan atas ketidak nyamanan yang selama ini diterima. Kecenderungan untuk menjebak dan menjelek-jelekan orang juga menyerang orang lain bisa dikatakan sebagai sebuah tindakan perlindungan yang lebih dikenal sebagai sebuah tindakan balasan karena telah menyimpan dendam (resolusi/sad ending).

Resolusi tentunya disesuaikan dengan pribadi masing-masing. Bila setiap orang bisa menyikapi secara baik dan gentle maka endingnyapuun akan baik pula tapi bila tak diselesaikan dengan baik maka tak jarang berujung dendam. Satu lagi dengan komunikasi yang baik pula kita akan mendapatkan hubungan dengan baik pula.

dendam hanya membawa derita.

Salam sayang,

bang, kak, yang, say, pak, mak atau apa kek

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun