Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

JSS: Jembatan Selat Sunda, Mustahilkah?

21 Maret 2011   02:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:36 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_96297" align="alignleft" width="469" caption="illustrasi"][/caption] Negara dan rakyat Francis pastinya amat bangga pada negaranya dikarenakan keberadaan menara Eiffel yang menjulang tinggi yang telah dibangun beberapa abad ini. Menara ini menjadi trademark dan simbol kebanggaan bangsa Francis selain itu menara Eiffel telah menjadi ikon  struktur terkenal di dunia. Begitu juga dengan bangsa indonesia, siapa yang tak akan bangga nantinya menjadi rakyat indonesia bila pembangunan Jembatan Selat Sunda atau dikenal dengan nama JSS benar benar terealisasi?? Mungkin saja keberadaan negara kita akan semakin membaik dimata Internasional lewat adanya pembangunan ini.

Kemacetan beberapa minggu yang lalu yang terjadi di pelabuhan Bakauheni dan Merak adalah salah satu indikasi bahwa memang dibutuhkanya sebuah alternatif cepat untuk menghindari penomena kemacetan yang telah menggerogoti bangsa kita ini beberapa tahun terakhir ini. Pulau Sumatra dan Jawa sama-sama dipisahkan oleh selat yang sama, yaitu Selat Sunda. Satu satunya cara menghubungkan/mencapai keduanya adalah dengan transportasi Antar Selat, atau kita sebut sebagai penyebrangan. Kemacetan yang sering terjadi baik di kedua pelabuhan sebagai sarana penghubung kedua pulau bukanlah merupakan sebuah pengalaman baru bagi bangsa ini. Setiap tahunya kendala seperti ini merupakan momok yang paling sering ditemui. Beragam cara telah dilakukan untuk sedikit mengurangi jalanya kemacetan tapi tetap saja tak bisa secara keseluruhan menyelesaikan masalah yang ada. Hal ini tentunya dilatarbelakangi semakin banyaknya jumlah pengguna jasa ini sementara moda yang digunakan tak berbanding lurus. Berdasarkan kejadian yang sebelumnya, ini penomena kemacetan di kedua pelabuhan ini disebabkan oleh sarana dan prasarana moda penyebrangan yaang sudah usang dimakan usia hingga membutuhkan perbaikan untuk sejenak. Menjelang Hari raya dan Tahun Baru merupakan langganan yang paling sering memperlihatkan betapa dibutuhkanya sebuah Solusi dari masalah ini. Belum lagi cuaca yang buruk juga menjadi penghalang tambahan bagi lancarnya proses penyeberangan antara Jawa dan Sumatra. Tak dipungkiri satu satunya cara yaang bisa menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra hanyalah dengan jalur ini. Jalur udara menjadi sesuatu yang kurang disenangi dengan alasan harganya yang kurang bersahabat. Pulau Jawa dan Sumatra sama sama menjadi produsen sekaligus menjadi konsumen. Setiap harinya beragam produk mengalir dari Jawa ke Sumatra atau sebaliknya. Bayangkan saja bila kemacetan terjadi, Berapa miliar kerugian yang diderita bila saat macet terjadi dipenyebarangan ini? hasil bumi seperti: Sayur-sayuran, buah-buahan tentunya akan mengalami kerusakan karena perjalanan yang terlalu lama ditambah lagi bahan baku produksi akan mengalami keterlambatan yang mengakibatkan tersendatnya proses ekonomi. Dilatar belakangi masalah yang seperti inilah, pemikiran barupun dicetuskan dengan rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Sebenarnya di era pemerintahan Soekarno, ide seperti ini telah pernah dibahas dalam rangka menyatukan pulau pulau di Indonesia tapi seiring berjalanya waktu ide ini pun sedikit terkikis. Tak kala memasuki pemerintaahan Soeharto, tak bisa terealisasi diakibatkan oleh hempasan perekonomian negara kita yang semakin memburuk saat itu. Ditahun 2004, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P berinisiatif mengangkat kembali topik ini. Niat ini tenyata mendapat tanggapan positif dari pemerintah provinsi (pemprov) Banten. Bahkan salah seorang Pengusaha Nasional Tommy Winata mau memberikan dana awal dalam pembangunan proyek ini. Proyek ini semakin hangat saja manakala Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) juga sangat mendukung pembangunan JSS ini. Sebagai langkah awal, ditahun 2007 ditandatanganilah Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua Gubernur yakni Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P dan juga Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah tentang percepatan pembaangun JSS. [caption id="attachment_96298" align="alignright" width="300" caption="Gubernur Lampung"]

13006705141279199015
13006705141279199015
[/caption] Berdasarkan rancanganya, maka nantinya panjang dari jembatan ini hampir mencapai 30 kilometer dengan lebar sekitar 60 meter. Selain itu jembatan ini juga akan dilengkapi dengan double track untuk jalur kereta api. Disamping itu masih ada fasilitas 2x3 untuk mobil dan 2x1 untuk kenderaan bermotor. Rencanaya jembatan yang hanya berjarak 50 km dari Gunung Krakatau ini akan melewati tiga pulau yaitu Pulau Panjurit, Pulau Saggiang dan Pulau Ular. Nantinya dengan adanya JSS ini tentunya akan meningkatkan kwalitas hidup masyarakat. Perkembembangan ekonomipun semakin akan baik serta trasportasi/pengiriman barang dari kedua pulau tak akan mendapatkan ancaman lagi. Dengan investasi yang lebih dari 90 trilliun, pembangunan JSS ini adalah proyek terbesar yang pernah dihadirkan oleh bangsa kita. Masyarakatpun tentunya akan mendapat nilai plus dari adanya JSS ini. Tentunya akses menuju dan dari pulau jawa dan sebaliknya menjadi semakin lancar. Mau tidak mau ekpansi perekonomian yang berpusat di pulau jawa bisa akan menyebar kedaerah Sumatra seperti Lampung dan Sumatra Selatan dengan infrastruktur yang seperti ini. Dengan ini masyaraktpun akan sedikit terbantu karena tentunya beragam mata pencaharian dan peluang pekerjaan akan semakin banyak. Selain itu transportasi antar pulau dengan mengunakan jasa darat tak akan sedikit terbantu dengan adanya JSS ini. Ongkos dan jarak tempuh tentunya akan lebih hemat bila dibandingkan dengan jasa Fery yang memakan biaya mahal ditambah lagi durasi waktu yang lama. Jika JSS ini terealisasi tak akan adalagi jurang pemisah antara pulau Jawa dan Sumatra. Tak dibutuhkan lagi waktu yang panjang untuk mencapai keduanya. Tak adalagi kemacetan yang akan mendera menjelang Hari Raya dan Tahun Baru. Semoga saja Mega proyek ini dapat berjalan dengan lancar yang nantinya akan memberikan kesan positif bagi kita semua. Mari kita dukung pembangunan JSS ini. Ayo dukung !!! "Jadi, JSS itu nggak mustahil" kata Sjachroedin Z.P tak beberapa lama ini. Radar Lampung, edisi 19 Maret 2011. Salam sayang, sumber gambar Pengemis Bandara Raden Inten II

Sedikit tentang Transportasi Jawa dan Sumatra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun