Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mari Belajar dari Ananias dan Safira

9 Maret 2011   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:57 5892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1299639339788147763

illustrasi ananias dan safira

Cerita ini sebenarnya tercantum dalam dalam Alkitab tepatnya di kitab Kisah Para Rasul (Acts) pasal yang kelima mulai dari ayat 1-11. Ananias dan Safira adalah sepasang suami-istri yang mendapat hukuman langsung dari Tuhan perihal kebohongan dan ketidakjujuranya pada dirinya, sesamanya dan juga pada Tuhan. Akibatnya merekapun sesegera mungkin berpindah kealam lain. Sebelumnya jemaat sangat hidup dengan bahagianya karena adanya rasa kebersamaan diantara jemaat. Tak ada yang mengaku bahwa sesuatu hanyalah milik perorangan saja tapi semuanya menjadi milik bersama. Satu dengan yang lain saling membantu, saling mengisi kekosongan masing-masing. Bila yang satu kekurangan maka dengan inisiatif sendiri seorang yang lain juga mengisinya. Nah dengan alasan ini pulah sebuah keluarga menjual tanah kepunyaan mereka untuk nantinya hasil penjualanya bisa diberikan pada orang yang membutuhkanya (rasul yang bertugas mengumpulkanya). Tapi masalahnya adalah karena kejujuran mereka tak ada, maka mereka dengan gampang menyatakan bahwa total uang yang mereka serahkan adalah total tanah hasil penjualan yang mereka lakukan tapi pada faktanya hanya separuhlah yang mereka sumbangkan sementara sisanya disimpan untuk diri sendiri. Tak ada yang marah bila mereka menyimpan setengah dari hasil penjualan tanah mereka dan menyumbangkan yang setengah lagi untuk orang lain karena itu memang hak mereka dan tanah yang dijual adalah tanah mereka juga. Tapi karena perkataan mereka yang tak jujur maka suami istri itupun mendapat azabnya. Apa yang kita dapatkan dari cerita ini?? Saya bukan bertindak layaknya saya lebih baik tidak. tapi lewat cerita ini kita bisa belajar untuk selalu saja bersikap jujur. Memang kejujuran itu mahal harganya dan tak jarang tak ada yang kita dapatkan secara langsung bila kita bersikap jujur. tapi yakinlah bahwa sepahit apapun kejujuran itu, ia akan tetap membawa buah yang manis kelak pada pelakunya. Jadi marilah kita bersikap jujur walaupun pada kenyataan amat sulit sekali. Satu lagi, dicerita diatas bagaimana pasangan itu hanya lebih tertarik pada sesuatu yang terlihat saja dari pada kebenarannya. Mereka ingin terlihat lebih baik, dermawan karena telah memberikan sebagian dari hartanya pada orang yang membutuhkan tapi itu semuanya hanyalah kebohongan. Begitu juga dengan keadaan saat ini, terkadang kebanyakan dari kita dan saya juga hanya lebih senang terhadap sesuatu yang telihat saja (kadang manipulasi) dari pada yang tak terlihat (kenyataannya). Berpenampilan dan berbaju yang keren serta dilengkapi dengan parfum dan atributnya agar terlihat baik dan impressive padahal didalamnya masih tersimpan daki dihari kemarin, keringat yang masih lengket karena belum membersihkan diri. Diri kita sendiri pastinya tahu seluk-beluk sendiri tapi tak masalah bukan, asal akan orang lain tak ikut tahu. Dan yang terakhir yang saya kira bisa petik dari ceria ini adalah bahwa Tuhan itu ternyata baik pada anda, saya dan kita semua. Kok bisa?? Lihat saja saat Ananias dan Safira melakukan kebohongan maka langsung saja mereka di vonis untuk meninggalkan dunia ini. Nah coba bila Sang Penguasa bersikap seperti itu pada kita saat ini maka tak mungkin kita sampai disini dan bertemu sama saat ini. Karena tak jarang kita juga melakukan banyak kebohongan. Tapi tetap saja Ia memberikan kita pengampunan. Sebuah kesempatan yang tak bisa kita sia-siakan saya kira. Akhirnya, yah semoga semoga saja kita bisa belajar dan belajar hingga kita tiba pada sebuah pemahaman yang membawa kita pada perubahan, sebuah perubahan yang baik untuk kita, sesama dan juga bagi Tuhan. Amen!!!! Kisah para Rasul 5:1-11 Bible Org Salam sayang, sumber gambar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun