Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Togel, Kode Alam dan Buku Ereg-ereg

28 Januari 2011   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:07 15512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12961833781993179117

[caption id="attachment_87425" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi saja...library.."][/caption] Sudah lama tak mendengar kabar berita tentang hal yang satu ini. Sejak keberadaanya yang dilarang di Negara kita seolah-olah togelpun hilang bagai ditelan bumi. Tapi bukan togel namanya bila ia tak hidup ditengah-tengah ancaman yang menderanya saat itu. Sekarang bagaimana kabarnya saya sudah tak tahu. Togel atau sering disebut sebagai toto gelap adalah semacam permaianan/undian angka, angka yang dimainkan paling banyak empat digit. Hadiah yang lumayan dan menggiurkanlah membuat orang-orang ikut mencobanya. Bila dikategorikan kedalam kelegalitasnya sudah pada pasti togel ini termasuk dalam ketegori judi atau yang tak legal. Logikanya kalau togel legal kenapa ia ditutup dan dilarang hingga penggunanya yang tertangkap basah bisa mendekam dibalik jeruji. Kesimpulannya tak sesuai dengan hukum kita tentunya, bukan. Pada dasarnya, togel ini hanyalah permainan mudah saja, permainan tipu menipu kecil kecilan kalau menurut saya. Kita hanya diajak memasang nomor kesukaan kita tidak lebih dari peraturan yang telah diterapakan yaitu empat digit. Nah bila angka tebakan kita sama persis dengan angka yang keluar di sore harinya maka kita secara langsung akan mendapat hadiah uang. Besarnya uang yang akan kita terima disesuaikan dengan berapa quantitas pasangan kita dan didigit barapa kita menang. Kalau hanya menang satu digit berarti tak bisa karena peraturanya harus persis sama diatas atau sama dengan dua digit. Satu lembar togel akan dihargai dengan harga seribu rupiah. nah bila kebetulan nomor (dua digit) yang kita pasang persis dengan angka yang keluar maka uang seharga enam puluh ribu rupiah akan menjadi milik kita. Nah bila sampai digit tiga maka akan mencapai ratusan ribu rupiah dan digit empat akan menjadi jutaan. Bayangkan saja dengan uang seribu rupiah dan angka tebakan kita pas atau sesuai maka jutaan rupiah bisa menjadi milik kita. Nah mungkin inilah yang membuat setiap orang ingin mencobanya termasuk saya, siapa tahu lho dapat rejeki nomplok. Jikapun kalah toh hanyalah totalnya cuma seribu rupiah. pikiran inilah yang mendasari mengapa addiksi togel saat itu sangat kuat hingga kita tak pernah berhenti mencoba dan sadar akan bahayanya. Hiruk-pikuk togel saat itu sangatlah besar dan tak pandang bulu. Ditempat saya anak-anak, ibu-ibu apalagi bapak-bapak memainkanya. Setiap kejadian akan dikaitkan dengan togel. Seumpama ada tikus masuk kerumah atau ada kejadian aneh akan disebut sebagai kode alam. Kode alam adalah sebuah istilah dalam dunia togel dimana alam berperan dalam memberi tanda nomor/angka berapa yang akan keluar nantinya. Anehnya, para bapak-bapak menjadi sangat baik saat itu, kok bisa? Yah mereka mengijinkan istri-istri mereka dan juga anak-anak untuk tidur nyenyak walau disiang bolong. Nah setelah itu mereka akan menanyakan perihal bunga tidur mereka, mimpi apa yang mereka dapatkan selam tidur, ada tidak. Bila ada maka akan langsung dijadikan ulasan dan kode alam..he..he. Bagaimana mungkin sebuah kejadian alam atau mimpi dijadikan kedalam nomor atau angka? Dalam dunia togel ada buku yang dikenal sebagai buku ereg-ereg. Buku ini sangatlah tebal dan hampir sama bentuknya dengan kamus bahasa inggris yang kecil. Nah didalam buku ini terangkum semua kejadian-kejadian, nama-nama binatang dan benda lengkap dengan nomor disamping gambarnya yang tak terlalu jelek. Saya masih ingat sebagian nomornya. Contohnya saja "ular" akan dinomori dengan angka "32", kemudian "orang gila" akan diberi nomor "87" dan masih banyak lagi. intinya semua benda,hewan dan kejadian ada nomornya. Akibatnya pada saat itu marak menyebut atau mengolok-olok seseorang dengan angka, contohnya "dasar kamu 87". Istilah ini diambil dari togel yang diartikan menjadi "dasar orang gila". Saat maraknya togel ini maka kedai kopi dan kedai tuak menjadi tempat yang sangat menguntungkan sebagai ajang bisnis. Hal ini disebabkan tempat seperti inilah yang dijadikan sebagai tempat pemesanan nomor yang hendak dipasang. Biasanya akan ada satu orang bertugas disana untuk merekap nomor berapa yang pelanggan akan ambil. Ditambah lagi hanya ditempat inilah buku ereg-ereg diletakkan utama kedai tuak. Jadi sambil mengulas angka mereka bisa saja ditemani segelas kopi dan tuak. Gossipnya mengenai nomor atau angka berapa yang akan keluar kelak adalah berdasarkan rumus, ada rumus tersendiri yang dipakai yang dikombinasikan dengan nomor yang telah keluar dihari sebelumnya jadi boss togel tak sembarang mengeluarkan nomornya. Tapi tak sedikit orang juga beranggapan bahwa angka yang keluar itu adalah berdasarkan kesuka-sukaan dari sang boss. Mana yang benar saya juga tak tahu. Tapi seiring berjalanya waktu dan semakin tegasnya para aparat dalam memberantas judi dan sejenisnya maka permaianan semacam inipun berakhir juga walau tetap saja ada yang berusaha memainkanya secara sembunyi-sembunyi. Penjara, denda plus rasa malu menjadi konsequensi terberat dari aktifitas ini. Para warga juga seakan sudah mulai menjauhinya bukan hanya karena ancaman yang didapatkanya tapi juga karena susahnya mencari nafkah/uang walaupun hanya seribu rupiah. seribu rupiah itu akan sangat berguna bila digunakan pada tempat yang pas. Seiring dengan kejadian ini, buku ereg-eregpun mengalami kepunahan dan mungkin menunggu untuk dibangkitkan kembali dari tidur panjangnya. Siapa tahu!!! Jadi pilih nomor berapa nih???? Salam Kode Alam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun