Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa Mengamen

20 Desember 2010   03:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_80789" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi saja"][/caption] Kemarin, diwaktu libur saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan bersama keluarga saya. Karena takut akan hujan maka kamipun berangkat lebih awal dengan menggunakan angkutan umum. Sesampai di terminal kamipun menyambung dengan naik angkutan kota lagi menuju tempat tujuan kami, tepatnya Tanjung Karang. Tak lama setelah saya dan keluarga saya naik angkot, tepat didepan lampu merah Unila saya melihat banyak anak-anak abg (yang ternyata adalah calon mahasiswa dari sebuah institusi,setelah saya mendapatkan bukti beberapa saat setelahnya) yang membawa gitar, botol aqua yang besar dan kotak kecil. Awalnya saya heran akan aktifitas mereka, dalam hati saya hanya berpikir bahwa mereka mungkin mau mengamen mumpung lagi liburan tapi kok banyakl sekali yah, biasanyakan solo. Wes lah. Setelah lampu merah berubah menjadi lampu hijau mobil yang kami tumpangipun melaju terus menuju sasaran. Tak berselang lama dari itu sekali lagi kami harus berhenti di jalur Way halim kebetulan lampu merah. Tak beberapa saat dari itu, seiring mobil kami berhenti kamipun diserbu empat orang laki-laki yang berpenampilan lumayan rapi, salah satu dari mereka berkata "Permisi Bapak, Ibu, kami mahasiswa sedang Ospek, mohon bantuanya". Mendengar ini langsung saja perkataan itu disambung ibu saya "mahasiswa". menadakanya keherananya. Selanjutnya merekapun menyanyikan sebuah lagu yang saya juga tak ingat lagi lagunya. Seiring lagu dimainkan diikuti oleh gitar oleh temanya yang lain plus tepuk tangan dari teman satunya, merekapun menyediakan kotak persembahan dalam botol aqua gelas kepada kami penumpang mobil itu tapi tak seorangpun yang memberikan persembahan/sumbanga termasuk saya. Saya melihat mereka memang sekan tak pede akan kegiatan mereka ini dilihat dari cara mereka menyanyi yang kadang kuat dan kadang tak ada suara apalagi didalam mobil kami ada cewek cakep juga..he. mungkin malu. karena mereka seakan main-main saja, saya pun bermaksud mengerjai mereka ' coba tanya yang depan, mana tahu dikasih"(sambil menunjuk supir). Mereka pun tertawa balik ke saya. He..he.... Tak jauh dibelakng mereka tenyata ada dua orang yang memperhatikan gerak-gerik mereka dengan penampilan yang rapi. Saya kira mereka itu adalah kakak senior dari mereka yang bertugas untuk mengontrol para juniornya. tak lama setelah itu mobil kamipun melaju kembali. Ternyata kejadian yang saya dapatkan itu, tidak hanya terjadi di satu lampu merah itu saja tapi hampir disetiap lampu merah sebelum masuk Tanjung Karang. Saya rasa ini merupakan sebuah keanehan, saya bilang aneh karena saya belum tahu apa alasan mereka melakukan itu. Keanehan yang saya rasakan adalah bagimana bisa sebuah kegiatan ospek, mahasiswa disuruh untuk mengamen, bukankah pada umumnya ospek itu identik dengan kegiatan yang bersipat intern, contohnya pengenalan kampus, peraturan, kuliah, organisasi kampus dan mungkin mendengarkan seminar singkat yang umumnya dilakukan didalam kampus. Tapi ini beda sekali bukan? ditambah lagi, hari itu adalah hari minggu, hari libur. Mungkin para seniornya ada tujuan yang terselip didalamya, mungkin ini adalah salah satu cara mereka untuk menguji nyali dan mental dari calon mahasiswa, mampukah mereka menjalankan amanat yang diberikan (senior) kepada mereka. Atau mungkin saja ini salah satu cara yang diberikan pada junior untuk menggalang dana, bagi saudara kita yang mungkin diterjang musibah.atau mungkinkah para seniornya ingin mengajari calon gererasi penerus ini untuk bisa merasakan bagaimana rasanya menjadai pribadi yang berbeda, dalam hal ini menjadi pengamen seperti yang sering kita tonton dalam program Tahu Rasa. Atau ini adalah sebuah bentuk tantangan bagi para junior atau malah hukuman (Trik) yang diberikan untuk mengerjai para pendatang baru, atau tradisi untuk me-welcome-I para junior. ???? Tapi entah lah ini hanyalah sebuah kemungkinan dan tebak-tebakan saja. mungkin hanya merekalah yang tahu apa alasan mengapa mereka melakukan hal tersebut pada junior mereka. Semoga saja itu alasanya demi kebaiakan bukan malah suatu cara untuk menundukkan. Salam, sumber gambar

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun