Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Humor

Gara-gara Rakus!

27 November 2010   08:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1290586486889327938

[caption id="attachment_76647" align="alignleft" width="227" caption="illustrasi google.com"][/caption] Suatuhari di pagi yang cerah, si sada disuruh oleh ibunya untuk mengambil barang yang kebetulan ketinggalan di rumah pamanya, dua blok dari rumah mereka. tanpa pikir panjang si Sada pun berangkat ke rumah pamanya setelah menerima upah bayaran dari sang ibu.

Sesampai di sana, ia langsung disambut oleh sang paman dan memberikan barang yang dimaksud kepada si Sada. Bersiap-siap untuk pulang, tak sengaja perhatian si sada tertuju pada sebuah kendi kaca yang berisi banyak permen berwarna warni. Kendi itu tampak aneh, kendi memiliki leher yang kecil dan badan yang besar. Paham akan isi pikiran si Sada, sang paman mengijinkan si Sada untuk mengambil sendiri permen kesukaaanya dengan syarat hanya bisa mengambil satu, kemudian sang paman pun berlalu.

Tak tahan akan godaan si permen, si Sada langsung memasukkan tangan kanannya ke dalam kendi tersebut dan langsung mengambil lima buah permen kesukaanya melalui gengamanya, tapi ketika ia hendak menarik tanganya keluar dari kendi, ia mengalami kesulitan karena tanganya lebih besar daripada leher kendi tersebut akibat kepalan akan lima permen tersebut. Sada pun mencoba terus menerus tapi tetap tak bisa. Sambil menggenggam permen-permen itu, ia memaksa dan memaksa tapi tetap tak bias hingga ia merasakan kesakitan. Kena loh! Ternyata kejadian ini di lihat oleh sang paman.

Paman: susah keluar ya tanganya!!! Makanya diambil satu saja permenya, jangan rakus yah!!!

Malu, si Sada segera melepas empat buah permen dari gengamanya dan ia mencoba kembali mengeluarkan tanganya dari kendi dan ternyata ia berhasil. Sejak itu si sada tak pernah melakukan yang seperti itu lagi. Rasa malu yang ia terima sepertinya sudah cukup mewakili efek buruk dari kerakusan itu.

Ternyata kerakusan dapat mempermalukan diri kita sendiri.

Salam tak rakus,

Let’s talk English series,Learns something here

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun