Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terlalu Panjang Jadi Malas

29 Oktober 2010   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

illustrasi google.com

Ada rasa yang sulit dijelaskan dengan kata-kata ketika ideku diterima dan di welcome dengan baik dirumah ini. Walaupun pada dasarnya saya termasuk orang baru disini dan cara menulisku yang masih kalang-kabut tapi ternyata rumah ini siap mengajari dan membinaku, serta didukung oleh banyak teman-teman sesama profesi di kompasiana ini lewat comment pemugah selera dan semangat yang membara. Thank then!!

Tentunya untuk dapat memciptakan sebuah tulisan, diperlukan yang namanya wawasan bukan. Nah wawasan ini tentunya kita dapat lewat membaca, mengamati, pengalaman dan sebagainya, tapi salah satu sumber wawasan yang signifikan adalah dengan cara membaca. Dengan membaca kita mengetahui sesuatu yang diberitakan, jadi semakin banyak membaca maka semakin banyak pula ilmu yang bisa kita dapatkan. Membaca adalah jendela dunia!! Nah seumpama niat membaca sudah kita dapatkan, tapi ternyata kita belum lepas dari berbagai belenggu, masih banyak lagi rintangan-rintangan yang senang menggangu kita, apa itu??? Malas!!!apalagi panjang!

Personally rintangan itu adalah panjangnya sebuah tulisan atau artikel. Kadang dengan panjangnya tulisan yang disediakan penulis, pembaca (pembaca setengah hati seperti saya) jadi malas membacanya. Padahal tulisan itu panjang karena banyaknya elaborasi dan penjelasan yang diberikan dari berbagai sudut pandang, pemikiran dan sumber dan dilengkapi beserta contoh-contohnya yang menyokong penjelasanya. bukan berarti yang pendek itu tak lengkap lho! Tapi terkadang pembaca tak mengerti akan hal itu, khususnya saya . Melihat pisiknya yang panjang dan tulisanya yang kecil maka langsung out!! Game over!!!

Satu hal yang menjadi alasan masuk akal menurutku untuk hal ini adalah karena memang belum adanya rasa kesadaran untuk membaca. Belum ada dorongan dari diri bahwa dengan membaca itu dapat menambah wawasan dan ilmu. Walaupun pada dasarnya kita paham benar arti dari membaca itu dan siapa yang diuntungkan olehnya tapi itu hanyalah manis di bibir saja, tau aturan mainya tapi tak diaplikasikan, yah nggak bisa lah! sama seperti halnya saya yang berusaha menyemangati orang untuk membaca lewat tulisan ini padahal pada kenyataanya saya juga tak suka membaca apalagi yang panjang tulisanya dan jenis hurufnya yang kecil-kecil..he.

Yah mudah-maudahan saja dengan seperti ini saya dan anda jadi bisa membaca tulisan-tulisan apapun tak pandang bulu, panjang atau pendek, fontnya besar atau tidak, bukan hanya asal membaca tentunya tapi sekaligus mengerti akan isi tulisan serta menjalankanya dalam kehidupan kita kalau memang itu baik adanya menurut anda juga..

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun