Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stop Panggil Ibuku "Rentenir"

25 Oktober 2010   03:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_301856" align="alignleft" width="262" caption="Illustrasi google.com"][/caption]

Apakah tukang kredit sama dengan rentenir???

Menurut pandanganku, saya juga belum bisa membenarkan apakah pendapat saya ini benar atau tidak. Yang namanya tukan kredit itu adalah orang yang pekerjaanya membeli barang, contohnya keperluan dapur, baju, perhiasan dan barang elektronik dari sebuah toko dengan bayaran yang cash pada umumnya. Nah setelah itu orang yang bekerja seperti ini menjual kembali barang-barang daganganya pada orang lain. Nah cara penjualannya tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan si pelanggan tuk membayarnya. Bisa saja dia membeli dengan cash. Yah otomatis harganya akan dinaikkan sedikit oleh penjual untuk memperoleh untung. Sementara bagi mereka/pembeli yang tak cukup punya banyak uang dapat membayarnya dengan mencicil atau bahasa kerenya mengkredit. Otomatis bayaran cash dan kredit jauh berbeda. Dari segi durasi waktunya saja berbeda, contohnya satu hari dengan satubulan. Jauhkan!!! Kira-kira seperti itulah ilustrasinya.

Sekarang kita beranjak ke Rentenir. Sepertinya kata rentenir ini ada hubunganya dengan kata rent yang bisa berarti merental, menyewa atau meminjam. Rentenir adalah gelar bagi mereka yang membungakan duit. Seumpamanya saja ada satu orang yang sedang membutuhkan dana dengan cepat mungkin untuk membeli sesuatu, nah ia akan berusaha meminjam uang sebesar yang ia butuhkan kepada seseorang, tapi dengan perjanjian bahwa uang pinjaman itu harus dibayar dengan kredit atau cicilan ditambah dengan bunganya. Nah biasanya bunganya sangatlah tinggi hingga mencekik sang peminjam, tapi lagi-lagi karena keadaan yang menjepit sang peminjampun meminjam duit tersebut dan akan megembalikanya dengan cicilan beserta bunganya tadi mungkin setiap seminggu atau sebulan sekali selama waktu perjanjian kedua belah pihak.

Memang inti tukang kredit dan rentenir itu adalah masalah ekonomi, duit. Tapi saya kira amat jauh perbedaan keduanya. Kredit identik dengan penjualan barang yang nantinya dicicil tapi memang harganya sudah dimodifikasi berdasarkan tempo pembayaranya. Sementara rentenir itu selalu identik dengan duit murni, membungakan duit, menganakkan uang kepada seseorang yang disertai dengan bunga yang tinggi, yang sampai-sampai bunganya hampir sama dengan total uang yang dipinjam.

Berbicara pandangan agama terhadap kedua hal ini, mudah-mudahan anda menemukan informasinya dari tulisan lain.

Nah itu bedanya, jadi kalau kamu sudah mengerti maka ubahklah paradigmamu dan stop memanggil ibu saya dengan panggilan rentenir, tapi panggillah ia dengan tukang kredit. Ok,

Begitulah kira-kira ulasan yang diberikan si Sada kepada temanya si Dua di komplek mereka tinggal…perihal beberapa orang anak-anak yang selalu mengejek Sada lewat perkataan mereka,

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun