Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Kost : Please don’t ban indomie!!!!

14 Oktober 2010   05:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:26 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mewabahnya informasi meluas tentang pelarangan penggunaaan produk indomie di beberapa kawasan negara tetangga ternyata membawa dampak yang secara tidak langsung juga bagi para native, penduduk dalam negeri. Menurut kabar yang beredar bahwa ada zat yang terkandung dalam produk tersebut yang bisa memberikan dampak kerusakan pada tubuh manusia bila memakanya. Berbicara masalah dampaknya, maka dampak yang didapatkan dari pengeksposan adalah dampak psykologis yang mungkin dirasakan oleh para pelanggan setia produk ini.

Jadi terimngat masa sekolah dulu. Dijam istirahat kami akan pulang ke kosan dan makan. Adapun makanan yang sering disajiakn sebagai ganjal lapar adalah yah produk ini, indomie. Dan itu berlangsung sampai sekarang juga. Bagi kami yang yang hidup jauh dari orang tua, anak kost, maka indomie dan produk sejenisnya memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan kehidupan kami. Terlepas dari pemberitaan negative yang beredar selama ini maka indomie merupakan sosok penolong sekaligus teman hidup yang menemani kami setiap hari hingga kami bisa mendapatkan kepuasan dan rasa kenyang.

Sebenarnya dampak yang tercipta seumpama indomie ini di ban pemerintah bukan hanya masalah perut semata saja tapi juga berhubungan dengan masalah ekonomi. Kok bisa??? Kehadiran produk ini secara tidak langsung memberikan sedikit keringan beban yang saya pribadi rasakan. Dengan hanya mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan saya sudah bisa mendapatkan produk ini disesuaikan dengan kesukaan saya hingga saya dapat merasakan betapa enak dan bahagianya bila tangki itu terisi penuh. Yah namanya anak kost identik dengan kantongnya yang tipis dan tepos juga. Jadinya keadaan financial ditangan juga mempengaruhi tipe makanan yang akan dimakan juga. Nggak mungkin kan makan harga mahal terus bila ekonomi nya ada dibawah.

Nah itulah kira-kira dampak ekonominya. Selain itu penyajianya juga tergolong cepat. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghantam produk ini. Bandingkan dengan jenis-jenis makanan yang lain, lama bukan? bukanlah hal yang luar biasa bila produk ini dijadikan sebagai makanan pengganti nasi bagi sebagian orang dan pada umumnya penomena ini diperankan oleh kami para anak kost dan sebagian anak kuliahan dan sebagian lagi adalah orang yang mau serba instant.

Jadi sebuah mimpi buruk bila sampai pemerintah memban peredaran indomie dan seumpama produk sejenisnya dinegara ini. Ekonomi kami yang tipis pun akan sesegera mungkin menipis pula. wah berapa juta orang yang merasa kehilangan atas hilangnya eksistensi produk ini. Wah semoga saja tak sampai seperti itu ya!!

Semoga saja!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun