[caption id="attachment_266287" align="alignleft" width="182" caption="illustrasi google.com"][/caption]
Dalam dunia perfilman dikenal dengan yang namanya episode perdana. Perdana diartikan sebagai awal, pembukaan sementara episode adalah salah sau istilah yang digunakan untuk menunjukkan jumlah tayangan. Episode perdana selalu diakhiri dengan yang namanya episode terakhir.
Bila kita perhatikan dalam layar kaya tv dinegara kita, baik yang film dalam negeri atau luar negeri khususnya yang film bersambung pastinya kita sering disuguhkan dengan istilah episode terkahir ini. Ada perbedaan tersendiri yang saya rasakan dan mungkin anda juga rasakan bila melihat tulisan ini terpampang dilayar kaca. Perbedaan yang saya maksud disini adalah dari segi rating penontonya, walaupun sebenarnya saya tidak ada bukti bahwa total viewernya lebih banyak dibandingkan dengan episode-episode sebalumnya. Tapi saya yakin penonton kan lebih penesaran melihat yang seperti ini dan akhirnya mereka pun bakal tak melewatkanya.
Apa yang membuat episode terakhir ini lebih diminati dan dinanti-nanti oleh para penonton??
Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengetahuai ending dari film tadi. Dalam cerita bagian ending ini sering juga disebut sebagai resolution. Saya rasa term ini juga digunakan dalam perfilman. Resolution itu sendiri dapat dibagi dua. Yang pertama ada yang disebut sebagai denoument atau yang sering kita sebut sebagai happy ending dan yang kedua ada juga yang disebut sebagai catastrophe atau sad ending. Masalah penentuan happy ending atau sad ending saya kira anda bisa membedakanya. Selain itu terkadang para penulis ataupun produser film terkadang meninggalkan akhir dari sebuah cerita atau film menganga. Menganga dalam artian tidak ada kesimpulan yang jelas dari akhir dari sebuah film atau cerita yang ditinggalkan oleh si pembuat. Semuanya diserahkan kepada penonton untuk menjudge apakah diakhiri dengan sad atau happy. Masalah yang seperti ini saya lupa namaya....apa opened atau closed resolution...( belum pasti)
Kembali lagi ke diskusi kita, jadi alasan yang masuk akal kenapa setiap penonton ingin menyaksikan episode terakhir adalah untuk mengetahui akhir dari sebuah cerita. Bahagiakah si pemeran utama pada akhirnya, selamatkah dia dengan melaksanakansesuatu, layakkah si peran antagonist di hukum, atau cocokkah konsekuensi yang ia (antagonist) dapatkan sebagai buah dari hasil perbuatanya, apakah hasil dari perbuatan baik, apa pula hasil dari perbuatan jahat dan sebagainya. Menegtahui ending dari sebuah film atau cerita tentunya juga membuat kita senang, apalagi bila endingnya cocok dengan yang kita harapkan dan sebaliknya.
Masalahnya untuk apa kita mengetahui ending dari sebuah cerita??
Kalau menurut saya sangatlah perlu mengetahui dan memahami akhir dari sebuah cerita karena biasanya akhir ataupun result adalah hasil dari dari apa yang telah pemeran lakukan selama ini. Apa yang pemeran lakukan sebelumnya akan mempengaruhi apa yang akan pemeran dapatkan dimasa mendatang. Nah, dengan mengetahui akhirnya, otomatis kita juga diajak belajar untuk memilih yang mana yang terbaik untuk kita dan tidak sekaligus merefleksikanya atau mengimplementasikanya dalam kehidupan sehari hari. Karena fungsi dari sebuah cerita itu pada dasarnya tidak hanya untuk mengentertain/menghibur saja tapi bisa juga untuk mendidik/educate…dulce utile. Ibarat pepatah sambil berenag minum air,jadi sambil menghibur bisa juga untuk mendidik walaupun terkadang apa yang disampaikan oleh pembuat tidak sama dengan apa yang diterima oleh para penonton.
Tulisan episode terakhir ini saya temukan di kaca belakang sebuah bis colt diesel. Bis ini merupakan bis langganan saya yang dengan setia setiap harinya mengatar saya ke kantor. Awalnya saya tidak pernah menemukan tulisan ini tapi mungkin karena baru keluar dari karoseri maka semuanya harus baru termasuk tulisan-tulisanya. Oh ya nama bisnya adalah Brilliant…non ac seat 2:2 full music jurusan raja basa-kasui..
Semoga bermanfaat.
Kasui…kasui…ayo pak..kosong…..ha..ha
Salam episode terakhir,,,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H