Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Film India: Anak Muda Selalu Kalah

25 Agustus 2010   06:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:44 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sepertinya pemutaran film India di tv nasional agak bibatasi. Saya tidak tahu apa memang demikian atau karena banyaknya progam dalam negeri sehingga mereka harus diprioritaskan terlebih dahulu. Dibandingkan beberapa tahun yang lalu peredaran film india di tanah air berada pada tingkat yang baik sekali. Selain itu film ini juga mendapat tempat khusus di hati para penonton yang berasal dari negara kita.

Banyak sekali film india yang beredar duluya di tv nasional kita. Tapi kalau kita perhatikan dengan seksama ada persamaan yang signifikan yang bisa diambil dari setiap filmnya. Apa itu? Coba anda perhatikan bahwa selalu ada yang namanya perkelahian antara tokoh baik dan jahat di akhir film tersebut. Perhatiakan juga disetiap laga pasti anak muda atau karakter yang baik akan selalu babak belur terlebih dahulu dibuat tokoh jahat sebelum mendapat kemenangan. Benarkan? Mengapa demikian?

Menurut pendapat, di sinilah sang sutradara meninggalkan sesuatu bagi para penonton. Sesuatu yang tersembunyi namun sangat berguna. Sebuah moral message yang membuat setiap pribadi lebih bijak dalam hidup ini. Kalau kita telusuri sebenarnya sutradara bisa saja kan memenangkan si tokoh baik disetiap pertikaianaya atau perkelahianaya tapi ia tidak melakukanya, kenapa? Selain untuk membentuk suspension dikalangan penonton, sutradara juga bermaksud mengajari kita semua lewat adegan itu bahwa untuk mencapai sebuah kemenangan, pencapaian sebuah tujuan dibutuhkan proses yang panjang pula. Tidak didapatkan dengan mudah layaknya menggigit cabe langsung digigit langsung pedas.Dibutuhkan sebuah tindakan, ibarat kata jatuh bangun lagi. Dibutuhkan pula sebuah konsistensi dari si pelakunya.

Tokoh jahat disetiap cerita bisa dibaratkan sebagai rintangan atau hadangan bagi mereka yang hendak ingin mencapai sebuah puncak. Pada dasarnya mereka bukanlah sebagai pengganggu tapi sebagai ukuran,sebagai titik pertemuan dimana kita harus memperbesar kekuatan kita hingga tokoh jahat tadi bukan apa apa bagi kita. Diatas semua itu dibutuhkan sebuah kesabaran untuk melintasi setiap rintanganya hingga kita berujung pada sebuah kemenangan sejati. Seiring dengan berakhirnya film dengan happy ending pula denoument.

Jadi kangen film india….tum..jene..jene..pyar..pyar..he.he.he

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun