Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Susahnya Merubah Predikat Buruk…..

3 Juli 2010   22:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

No body’s perfect

Tidak mungkin kita tidakpernah melakukan kesalahan dan dosa.Semuanya pernah bukan?

Tapi kenapa:

Sekalimaling tetaplah maling!

Sekali koruptor tetaplah koruptor!

Sekali copet tetaplah copet !

Sekali jahat tetaplah jahat!

Sekali pembohong tetaplah pembohong!

Sekali salah tetaplah salah!

Sekali penghianat tetaplah penghianat!

Sekali pembunuh tetaplah pembunuh!

Sekali musuh tetaplah musuh, dan !

Sekali selingkuh tetaplah selingkuh!.

Tak ada kata maaf!

Sebenarnya tidak adakah kata “maaf” bagiku dan bagi orang yang telah melakukan kejahatan, kesalahan, kehilafpan dimasa lampau terhadap orang lain?

Tidak adakah kesempatan kedua bagi kami?

Ya. Mungkin sebagian orang yang telah banyak melakukan kesalahan berusaha untuk membersihkan nama baiknya, agar cap jelek yang melekat bisa lepas lewat aksi-aksinya yang memikat perhatian walaupun itu hanyalah pura-pura semata. Bisakah itu dijadikan sebuah patokan kepada setiap orang yang ingin benar-benar bertobat? Pukul rata semua.

Apakah semua orang itu sama? Sama-sama dalam melakukan kepura-puraan untuk mendapatkan kata maaf. Tentu tidak bukan. Pasti ada sebagian orang yang ingin benar-benar kembali kejalan yang sebenarnya. Kalau begitu haruskah kita menghalang-halangi orang yang seperti ini? Tidak kan.

Nah, Kalau begitu kenapa, kenapa sebagian orang susah memaafkan termasuk saya?Apakah hal ini dipengaruhi oleh ukuran kesalahan yangtelah dilakukan, jadi karena terlalu besar kesalahan yang telah dibuat, maka pintu maaf sudah tertutup rapat-rapat?

Atau, Apakah hal ini diakibatkan kedegilanku/kita untuk tidak memaafkan sesama sehingga orang lain juga terlalu sulit membuka pintu maaf bagiku/kita juga? Hukum karma.So, Let’s forgive each other then!!

Semoga dari sini kita belajar bahwa merubah predikat buruk menjadi baik itu ternyata lebih susah dari pada membuatnya, Walaupun kesalahan dan kehilafpan itu milik kita dan sangat tidak mungkin menghindarinya.

Salam maaf,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun