Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Humor

Disunat: Ketika sang Mantri Salah Potong

28 Juni 2010   04:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:14 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunat? Ah...ha.

Coba ingat-ingat kembali, kapan anda disunat? Bagaimana perasaan anda ketika sedang disunat dan satu minggu setelahnya?

Ok ..sedikit banyaknya saya kira kita semua sudah tau apa itu yang dimaksud dengan sunat. jadi saya tidak perlu lagi mengutarakannya pada anda semua.

Dua hari yang lalu, Saat saya sedang mendownload lagu pastinya dikantor saya, salah seorang teman bercerita kepada saya.

Teman: wah! tadi waktu mau berangkat ke kantor, Saya ketemu sama seorang bapak bersama dengan anak laki-lakinya.

Saya: terus kenapa? Kamu dicopet ya?

Teman: oh. Ngak. Saya mengasa kasian aja sama anak bapak itu. Umurnya kira kira 10 tahun.

Saya: emank kenapa. Kok kamu kasian?

Teman: gini. Bapak itu sama anaknya baru aja pulang dari sunatan massal. Danmereka mau pulang ke rumah. Nah dah tau kan maksudnya?

Saya: iya. trus!

Teman: ha.. Kan kalau kita masuk daerah Bandar Jaya banyak polisi tidur tuh. Jadi saat mobil melintasi polisi tidur maka anak bapak itu pasti berteriak “aah” katanya. Sambil memegangi sarungnya.

Ada lima polisi tidur berarti lima kali “aah”. Kasian kan.

Saya: apa ngak di bius ya atau ditutup tempurung kelapa? Biasanya kan gitu!.

Teman: ngak tau. Walaupun. ya tetap sakit lah.

Saya: iih…sakit juga itu ya…kasian ya..

Pembicaraan kami berhenti disitu dan saya melanjutkan memperhatikan downloadan saya.

Ntah kenapa pikiran saya jadi melayang-layang karena cerita teman saya tadi. Bagaimana kalau hal yang paling buruk terjadi saat sedang diadakanya proses sunat. Contohnya:

Bagaimana kalau pak mantri atau orang yang menyunat itu ternyata salah potong atau yang dipotong melebihi kuota/jatah yang seharusnya?

Wah jangan sampai lah! Bisa brabe tuh.

Tapi kalau seumpama ada kejadian seperti itu kira-kira pepatah “Mati satu tumbuh seribu” "patah tumbuh hilang berganti"berhasil ngak ya?.dengan kata lain, masih tumbuh lagi ngak ya anunya itu?

??????

Salam,

Inspired by friend’s experience

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun