Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mitos Kucing

31 Mei 2010   01:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:51 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah serial tipi yang berjudul the adventure of Suparman yang ditayangkan di tpi beberapa hari yang lalu. Jadi saya langsung saja mengambil judul yang sama juga.

Diceritakan si suparman, pemain utama mengalami berbagai kejadian kejadian aneh yang berbuntut kesialan. Dimulai dari penumpang yang kebelat mau kekamar mandi, so tidak sempat membayar ongkos lagi, kemudian penumpang kedua yang membayar ongkos dengan uang seratus ribu. Karena tidak memiliki uang kembalian ia harus merelakan ongkos penumpang itu. Belum lagi di kejar kejar warga karena di tuduh mencuri singkong,dan masih banyak lagi kesialan yang digambarkan di cerita itu

Aku tidak punya kucing dan memang bukan penyuka kucing. Tapi bagi sebagian orang termasuk aku, kucing dianggap sebagai hewan yang sakral. Kucing juga di ibaratkan hampir sama seperti manusia. Jadi jika anda melukai kucing itu hampir sama dengan melukai sesama anda. Berdasarkan cerita teman saya, kucing juga merupakan hewan kesayangan Nabi Muhammad.

Oleh karena itu, barang siapa yang tidak sengaja menabrak atau membunuh kucing ia akan di ikuti sejumlah kesialan kesialan dalam hidupnya. Jadi untuk menghindari kesialan itu hendaknaya kucing segera di perlakukan seperti manusia, yaitu dengan cara menguburnya dengan kain putih. Niscaya hal hal yang anda tidak inginkan akan menjauh.

Terlepas dari hal hal diatas sudah selayaknya kita menghormati seluruh ciptaan Tuhan.bukan hanya kucing. Hanya dengan begitu kita mengingat dan mengerti bahwa Dia itu maha besar, pencipta alam semesta beserta isinya termasuk kita umat manusia.

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun