Hallo!!
Aku seorang perempuan bertubuh mungil yang menyukai suatu tantangan contohnya naik gunung. Suka banget sama yang namanya alam, apalagi kalo udah melihat hamparan awan yang begitu indah. Kesukaanku terhadap gunung berawal dari tahun 2019. Dimana ada momen ketika aku penasaran mendaki gunung itu gimana si rasanya. Kemdian suatu hari aku diajak teman ke gunung bismo. Pada saat itu aku sangat exited dan senang dengan ajakan tersebut, tetapi dibalik rasa exited itu harus ada ijin dari orang tua. Ketika aku pertama kali ijin ke orang tua, mereka mengatakan boleh dan mengijinkan, namun h-seminggu keberangkatan, tiba-tiba ijin tersebut dicabut oleh ibuku. Perasaanku otomatis sedih, dan aku ingat pada saat itu aku sampai tidak mau keluar kamar dan tidak mau makan selama setengah hari. Beberapa hari kemudian, aku mendengar kabar dari temanku bahwa pendakian ke gunung bismo dibatalkan karena ada berita viral pada saat itu yaitu mengenai anak yang hilang di gunung piramid. Setelah kejadian itu, aku diajak kembali ke gunung namun kali ini beda gunung yaitu gunung prau. Aku meminta ijin kepada orang tua dan alhamdulillah di ijinkan. Dan pada tahun 2019 dan gunung prau adalah gunung pertamaku. Orang bilang pendakian pertama merupakan penentu, apakan dia akan trauma atau kecanduan, dan aku adalah yang memilih untuk kecanduan. Beberapa bulan kemudian, banyak sekali ajakan-ajakan dari teman untuk mendaki gunung, dan kejadian seperti dulu terulang yaitu tidak ada ijin dari orang tua. Banyak sekali momen yang telah aku lewati karena tidak ada ijinnya dari orang tua, sampai pada dimana aku pesimis tidak akan bisa kembali bisa naik gunung lagi. Hingga beberapa tahun sudah aku tidak bisa naik gunung lagi sampai pada tahun 2021 aku menjadi anak kuliah. Tahun 2021 menjadi aku sudah tidak ada lagi gambaran untuk bisa naik gunung tetapi ternyata masih ada yang mengajak aku ke gunung. Pada saat itu orang tua mengijinkan, namun aku terhalang oleh ijin pondok. Kemudian pada tahun 2022 aku masuk ukm MAPALA yang di kampus, tetapi tidak berharap bisa naik gunung karena menjadi anak pencinta alam, yang diharapkan hanya aku bisa eksplore alam dan menemukan tantangan baru kedepannya. Ternyata masuk UKM tersebut dapat mewujudkan mimpiku yang selama ini sudah terkubur. Tahun 2023 aku bisa naik gunung slamet, dimana gunung tertinggi di jawa tengah, setelah 5tahun aku tidak ada kesempatan untuk mendaki gunung, ternyata dibalik itu semua ketika aku bisa mendaki lagi, aku dapat menginjakan kakiku ke atap jawa tengah. Pendakian tersebut di ijinkan oleh orang tua karena aku mendaki bersama ukm kampus yang resmi dibawah tanggung jawab kampus. Setelah pendakian tersebut orang tuaku sudah mulai percaya, bawah anak perempuannya bisa menjaga dirinya ketika berada di gunung dan dapat membuktikan bahwa dia baik-baik saja. Kemudian untuk saat ini, jika aku ingin mendaki gunung, alhamdulillah orang tua sudah bisa mendapatkan ijin dengan mudahÂ
Itu adalah sepenggal kisah cerita dari seorang anak perempuan mungil yang ingin mengelilingi alam Indonesia, mungkin banyak sekali yang mengalami hal yang sama yaitu pada ijin orang tua. Yang perlu kalian lakukan adalah yakinkan orang tua kali bahwa kali bisa jaga diri dan jaga kepercayaan orang tua jika sudah mendapatkan ijin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H