"Terima kasih untuk alam semesta dan seisinya, tulisan ini ada karena kalian ada"
Pukul 03.00
Malam ini langit penuh dengan cahaya kembang api. Suara gemuruh kembang api yang berisik dimana-mana. Ini mengingatkanku pada suatu kejadian yang aku alami tepat pada pergantian tahun satu tahun lalu. Saat memasuki tahun 2023, aku disambut dengan kejadian yang sampai saat ini tidak bisa aku lupakan.
"Aku tidur duluan ya En" kataku pada teman sekamarku.
"Yah Mei, kok cepet banget sih. Belum juga tahun baru." protes Erna padaku.
"Maaf ya En, aku ngantuk banget hehe. Nanti kamu bangunin aku aja kalo udah jam 12, lumayan nih masih 2 jam lagi. Yaa?" bujukku pada Erna saat itu.
"Yaudah deh kalo gitu, nanti aku bangunin kalo udah jam 12"Â
Akhirnya karena Erna menyetujui permintaanku, aku memutuskan langsung tidur agar mudah bangun saat Erna membangunkanku nanti. Entah apa yang di lakukan Erna sambil menunggu pergantian tahun saat aku tidur, yang jelas, aku tidak terbangun saat pergantian tahun.
Pukul 03.00 aku terbangun dikarenakan tenggorokanku yang terasa kering. Aku melihat pitu kamar yang sedikit terbuka. Ku pikir, Erna sedang menyaksikan kembang api di luar kamar. Tapi anehnya, tidak ada suara kembang api diluar sana. Aku mengabaikan itu dan segera mengambil gelas untuk minum, sesaat kemudian, aku kembali tertidur.
Pada pulul 08.00 pagi, Erna membangunkan ku untuk pamit pulang.Â
"Mei bangun, aku mau pamit pulang. Kamu jadi kan anterin aku ke halte?"Â