Mohon tunggu...
Mei Wulandarizqy
Mei Wulandarizqy Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Masih dalam usaha menggapai semua impian :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permainan untuk Si Adek

16 Juni 2014   15:03 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Adek yang ada di coretan saya yang ini sama dengan coretan yang lalu yaitu dek bayi J. Semua untuk adek bayi adalah hal-hal yang sangat khusus dan spesial. Kenapa begitu? Karena adek bayi masih dalam umur keemasan atau biasa disebut golden age. Dan yang pasti masih dalam masa untuk bermain-main dan bersenang-senang. Permainan yang pas buat si adek bayi sangatlah sederhana tetapi penuh makna. Ecieeeee :D … Sebuah permainan untuk adek bayi harus sesuai dengan perkembangan si adek, juga harus dapat merangsang segala aspek perkembangannya. Satu hal yang paling penting adalah sebuah permainan itu harus sangat aman untuk si adek. Sebuah mainan sederhana yang menarik akan membuat si adek lebih tertarik daripada permainan yang rumit. Permainan serba guna yang tidak hanya digunakan untuk baby boy saja, tapi juga dapat digunakan untuk baby girl. Adek bayi juga bisa bebas untuk mengkreasikan permainan tersebut. Sebuah permainan tersebut harus mampu mendorong adek untuk bermain bersama dengan yang lain. yang pasti permainan harus sesuai dengan kebutuhan si adek. Permainan dalam bentuk besar akan lebih menarik perhatian pula daripada permainan yang kecil. Keamanan, kenyamanan, dan kesenangan sang adek bayi merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam memberikan permainan untuk adek bayi.

Setiap permainan untuk setiap umur sangat dibedakan, karena perlu penyesuaian akan kemampuan yang dimiliki sang adek bayi. Misalnya dalam umur 0-1 tahun adek bayi bisa diajak ngobrol-ngobrol untuk merangsang kemampuan berbahasanya. Bisa juga diajak main ayunan di kaki ayah atau ibu, adek bayi diayun-ayunkan dan ayah atau ibu yang mengayun-ayunkan adek bayi harus menggunakan ekspresi yang lucu untuk menarik perhatiannya sekaligus membuatnya tertawa. Untuk adek bayi umur 1-2 tahun, sudah mampu diajak berbicara. Ajak saja sang bayi mengobrol, ditanya-tanya, ataupunmerespon pertanyaan sang adek bayi. Pertanyaan dari adek bayi harus direspon, apabila tidak direspon akan membuat adek bayi tersebut menjadi takut dan tidak berani lagi untuk bertanya-tanya. Adek bisa diajak untuk membuka bungkus, melepas bajunya ketika akan mandi dengan menggunakan nyanyian-nyanyian.

Untuk adek umur 2-3 tahun bisa diajak bermain berguling-guling dilantai, juga sudah bisa diajak untuk loncat-loncat guna melatih fisik sang adek . untuk adek umur 3-4 tahun sudah bisa diajak mendengarkan cerita. Saya sendiri punya keponakan, pada umur itu skeponakan saya sangat senang sekali mendengarkan sebuah cerita, legenda ataupun dongeng meskipun keponakan saya belum begitu mengerti isi dari cerita tersebut. Adek bayi juga bisa diajak main untuk menyusun balik-balok bahkan sudah bisa diajak bermain menyusun puzzle sederhana. Tapi tergantung pada perkembangan si adek juga. Keponakan saya yang lebih kecil sudah bisa menyusun puzzle daripada keponakan sayan yang lebih besar yaitu kakaknya.

Sebenarnya sangat sederhana sekali dalam memberikan permainan kepada adek bayi, akan tetapi perlu diperhatikan hal-hal yang sudah saya sampaikan diatas tadi. Satu hal lagi yang juga teramat penting, permainan harus memberikan nilai pelajaran unutk sang adek. Sehingga adek tidak hanya bersenang-senang saja, akan tetapi juga mendapatkan pelajaran secara tidak langsung. Alat untuk bermain harus aman agar anak tidak mengalami cedera.

Yah demikian sedikit coretan untuk PAUD lagi dari saya. Mohon kritik dan saran dari teman-teman.. terima kasih.. wasssalamu’alaikum…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun