Hallo, nama saya Maria Meivita Sutanto biasanya dipanggil Meivita, saya adalah mahasiswa STP Trisakti yang beruntung mendapatkan beasiswa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam program “Beasiswa Unggulan”. Dikesempatan kali ini saya bercerita tentang makanan khas pulau Kei yaitu Enbal. Selamat membaca:)
Enbal itulah namaya, Enbal merupakan salah satu spesies tanaman Singkong namun, dalam Enbal terkandung sianida atau zat yang beracun dan bagi tubuh. Mendengar kata Sianida pasti kita akan berpikir beribu-ribu kali untuk memakan Enbal ini tapi, dengan pengolahan yang tepat maka kandungan Sianidanya akan hilang dan Enbal dapat dikonsumsi.
Enbal merupakan salah satu makanan pokok orang Kei. Cara pengolahannya pun bisa dibilang sederhana yaitu dengan cara mengupas sigkong tersebut, lalu dicuci dan di parut dengan parutan konvensional, dan hasil parutan ini akan dibungkus dalam kain kasa dan ditekan dengan alat berat disinilah kunci agar kandungan sianidanya hilang dan proses ini didiamkan selama semalam sampai singkong tersebut benar-benar kering. Setelah sampai pada tahap ini baru Enbal dapat diolah menjadi tepung dengan cara dijemur dan diayak.
Enbal walaupun mengandung zat beracun namun, Enbal juga memiliki kandungan Karbohidrat yang tinggi serta mengandung Lemak. Sayangnya kandungan yang lain seperti Vitamin dan asam amino menjadi berkurang karena pengolahannya yang bertujuan untuk mengeluarkan racun tersebut.
Salah satu olahan Enbal yang paling digemari adalah Pisang Goreng Enbal. Pisang Goreng yang biasanya kita temui itu dibalut dengan tepung, di Pulau Kei tepung tersebut diganti dengan balutan tepung Enbal sehingga menhasilkan rasa yang tidak biasanya namun sangat enak. Ingat kalau mampir ke pulau Kei jangan lupa untuk mencoba pisang enbal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H