Hallo, saya Maria Meivita Sutanto biasanya dipanggil Meivita, saya adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang beruntung mendapatkan Beasiswa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Program "Beasiswa Unggulan". Dikesempatan kali ini saya akan bercerita tentang destinasi daerah saya "Pulau Kei". selamat membaca:)
Apakah kalian pernah mendengar atau membaca tentang pulau Kei? bagi yang belum pernah mendengar atau membaca tentang pulau Kei, disini saya akan bercerita. jadi, pulau Kei terletak di Provinsi Maluku kabupaten Maluku Tenggara. pulau Kei memang tidak terlalu besar, namun banyak sekali hal menarik yang ada disana. beberapa dari hal menariknya adalah Destinasi Wisatanya yang menjadi salah satu ikon dari pulau Kei.Â
Destinasi wisatanya terdiri dari Destinasi Alam, Destinasi Sejarah, dan Destinasi Religi. kita mulai dari Destinasi Alam, di Kei banyak sekali Destinasi Alam dengan keindahan dan keunikan masing-masing tempat seperti salah satu tempat wisatanya bernama Pantai Pasir Panjang memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki pasir yang sangat halus seperti Tepung dan bukannya hanya itu Pantai Pasir Panjang juga memiliki pemandangan yang sangat indah, salah satunya tempat yang tak kalah keren yaitu Goa Hawang sesuai dengan namanya tempat ini terletak didalam Goa dan menjadi keistimewaannya lagi yaitu memiliki air yang sangat jernih sehingga bisa dilihat sampai dasar kolam tersebut yang terdapat banyak batu-batu alam yang sangat Indah, satu lagi tempat wisata yang tak kalah keren yaitu Pulau Bair yang mana memiliki pemandangan yang sangat keren karena memiliki batu-batu yang besar disekitarnya serta memiliki terumbu karang yang masih sehat sehingga bisa dijadikan tempat snorkeling yang cocok.Â
Selanjutnya, ada destinasi sejarah  yang  juga  terletak di pantai namanya Pantai Ohoidertawun di ceruk tebing-tebing pantai ini terdapat lukisan atau gambar prasejarah yang sangat banyak dan semua gambarnya berwarna merah. ada juga destinasi Religi (agama Katolik)  yaitu namanya Taman Ziarah terlerak di tengah kota, tempat ini merupakan terjadinya Tragedi Penembakan Uskup beserta beberapa misonaris Belanda pada 30 Juli 1942 oleh Tentara Jepang sehingga tempat ini dijadikan tempat doa yang sakral dan dibuka untuk umum bagi orang yang mau berkunjung dan yang ingin mengethui cerita lengkap tragedi tersebut yang sudah di lukis  di dinding-dinding taman tersebut.Â
sekian cerita saya tentang destinasi pulau kei, semoga bermanfaat:)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H