Mohon tunggu...
Meivita Nafitri
Meivita Nafitri Mohon Tunggu... Jurnalis - Forester UGM - Marketing Communication

Lulusan fakultas kehutanan yang kini terjun dan betah di dunia marketing komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Money

Coworking Space sebagai Tempat lahirnya Startup

15 September 2019   15:02 Diperbarui: 15 September 2019   15:08 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dunia startup sudah menjadi style baru dalam perkembangan bisnis di indonesia. Startup yang merupakan perusahaan rintisan berbasis digital menjadikan teknologi dan internet sebagai core bisnisnya. Di indonesia, startup sendiri mulai berkembang sejak tahun 2015 dengan jumlah startup yang berjumlah puluhan dan pada tahun 2019 berjumlah ribuan startup dengan fokus andalan di bidang on demand service, fintech dan e-commerce.

Dalam perkembangannya, membangun bisnis startup menjadi lebih menarik dibandingkan perusahaan konvesional. Keuntungan yang dijanjikan oleh startup dengan modal yang amat sedikit bila dibandingkan dengan perusahaan konvensional tentu saja mampu menyihir generasi produktif untuk lebih tertarik membangun startupnya sendiri. Bisa kita lihat bahwa Gojek sebagai salah satu startup unggulan karya anak bangsa mempunyai nilai valuasi sebanyak 142 triliun pada bulan April tahun 2019. Jika kita bandingan dengan perusahaan konvesional andalan Indonesia, Garuda Indonesia misalnya, nilai valuasinya pada tahun ini hanya berkisar 11,7 triliun. Jauh sekali dibandingkan dengan gojek.

Mengapa bisa demikian?

Gojek menjadikan teknologi berbentuk aplikasi sebagai kendaraan utama. Hal ini berarti Gojek mampu mencakup sekian juta konsumen dalam detik yang bersamaan dengan modal yang sedikit. Garuda Indonesia harus merogoh kocek yang dalam untuk modal usahanya seperti pembelian pesawat airbus dan bahan bakar avtur yang dari tahun ke tahun harganya semakin melangit tentu jauh menghabiskan banyak modal. Bandingan dengan Gojek yang hanya bermodalkan aplikasi dan  sedikit sekali modal yang dikeluarkan untuk biaya operasional. Tentu saja persaingan ini dimenangkan oleh Gojek. Maka tidak mengherankan jika nilai valuasi gojek mampu mencapai 14 kali lipat diatas garuda.

Kemajuan teknologi ditambah dengan makin inovatifnya generasi muda dalam menciptakan ide-ide baru membuat industri startup mulai menjamur di kota-kota pelajar. Yogyakarta sendiri misalnya, terdapat 54 startup yang tercipta di tahun 2018. Berbagai macam fasilitas pun banyak tersedia di Yogjakarta untuk mendukung pertumbuhan startup disini. Kampus-kampus di yogyakarta sudah mulai menaruh perhatian penting pada bisnis startup dengan memfasilitasi mahasiswanya melalui inkubator bisnis startup seperti UGM dan Amikom. Inkubator ini berfungsi membantu para calon pencetus startup untuk menggodog konsep dan model bisnis serta pembuatan produk awal. Biasanya program inkubasi berlangsung selama 6 bulan. Setelah startup lulus dalam program inkubasi, maka dilanjutkan program akselerator yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis startup tersebut. Biasanya program akselerasi tersebut berlangsung selama 3 bulan.

Perkembangan kampus dengan inkubator sejalan dengan munculnya program-program untuk memacu pertumbuhan startup di Yogyakarta seperti startup weekend. Kegiatan ini diselenggarakan oleh G45 Coworking space dan Innovative Academy UGM merupakan tempat bertemunya para pencetus ide startup, mempresentasikan ide mereka, membentuk team, bertemu mentor, survey market hingga membawa konsep tersebut kepada juri. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari pada 6-8 September 2019 ini mengusung konsep Tourism dan Heritage dengan melibatkan berbagai praktisi startup, stakeholder di bidang terkait serta diikuti peserta dari berbagai latar belakang. Pemenang dari startup weekend ini mendapatkan fasilitas berupa domain free untuk menjalankan startup dan free membership di G45 Coworking Space selama 1 bulan. Hasil dari Startup Weekend ini diperoleh 5 ide startup;

ARCa ( Augmented Reality Candi) : aplikasi edukasi untuk mengetahui informasi mengenai area candi

SewaIn : aplikasi e-commerce di bidang penyewaan alat-alat adventure

BeliveIn : aplikasi e-commerce yang menawarkan konsep slow-living di pedesaan

PanduHati : aplikasi e-commerce di bidang travelling untuk menyembuhkan patah hati

Build Temple : aplikasi game online tentangf candi-candi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun