Mohon tunggu...
Meiva Wulandari
Meiva Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa psikologi, saya senantiasa tertarik untuk menggali lebih dalam tentang mekanisme psikologis yang mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa, dan bertindak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Tanpa Batas: Strategi Ergonomi Mengoptimalkan Produktivitas Difablepreneur

8 Desember 2024   06:32 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by: OceanProd (iStock)

Difablepreneur adalah penyandang difabel yang secara aktif mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui penciptaan dan pengelolaan usaha, terutama di sektor industri kreatif (Dewi et al., 2022). Meskipun menghadapi berbagai tantangan khusus terkait akses dan adaptasi lingkungan kerja, difablepreneur tetap memiliki potensi pengembangan bisnis yang  sama dengan pelaku usaha lainnya. Sebagai contoh, seorang wirausaha difabel, Saroni yang telah sukses mengembangkan bisnis repacking atau pengemasan makanan ringan miliknya bernama Orselo. Kemudahan dan keberhasilan para wirausaha dalam berbisnis tentunya tidak terlepas dari penerapan strategi yang dirancang untuk mengoptimalkan produktivitas mereka, termasuk strategi yang digunakan oleh difabelpreneur. Salah satu konsep yang secara khusus membahas strategi pengoptimalan tersebut adalah ergonomi.

Konsep Ergonomi untuk Difablepreneur

Menurut Hutabarat (2017) ergonomi merujuk pada keseluruhan proses dalam penataan tempat kerja, sistem, dan peralatan dengan mementingkan nilai kemudahan bagi orang-orang untuk menggunakannya. Ergonomi mempelajari interaksi antar manusia dengan lingkungan kerja. Dengan penerapan ergonomi, diharapkan dapat membantu dalam merancang lingkungan kerja yang nyaman, produktif, dan meningkatkan efisiensi dalam proses pengembangan usaha milik individu. Bagi difabelpreneur, ergonomi memainkan peran penting dalam:

  • Adaptasi Lingkungan Kerja. Pasal 48 dari UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas menyatakan bahwa setiap pemberi kerja dalam penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas dapat memberikan kesempatan untuk masa orientasi atau adaptasi di awal masa kerja untuk menentukan apa yang diperlukan, termasuk penyelenggaraan pelatihan atau magang. Terlepas dari itu, perlunya kesadaran akan pentingnya penyesuaian kebutuhan oleh difablepreneur sebagai pelaku bisnis, berupa desain ruang kerja, tata letak yang inklusif dan fleksibel untuk mempermudah mobilitasnya dalam bekerja atau menciptakan suatu produk.
  • Tersedianya Teknologi Pendukung. Idealnya, perusahaan dapat menyediakan peralatan khusus yang dirancang untuk mendukung pekerja disabilitas dalam menyelesaikan tugas mereka secara efisien (Zulaihah, 2018). Atau bagi difablepreneur, keberadaan alat bantu teknologi yang didesain khusus mengikuti kebutuhan mereka sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Lebih daripada itu, langkah-langkah strategis juga perlu diterapkan untuk meminimalkan risiko kerja. Sebagai contoh, intervensi ergonomis, seperti pelatihan dan konseling ergonomi, modifikasi alat kerja berdasarkan prinsip ergonomis serta desain ulang stasiun kerja merupakan pendekatan-pendekatan yang dapat diterapkan dalam mengurangi gangguan muskuloskeletal (MSD) pada pekerja disabilitas (Susanto, 2020).
  • Manajemen Produktivitas. Penjadwalan kerja fleksibel dan pembagian porsi kerja yang sesuai dengan kekuatan individu juga merupakan sebuah langkah yang dapat diambil untuk memaksimal potensi dan meningkatkan produktivitas.

Banyak inovasi berupa sistem dan produk yang dirancang dan diterapkan berfokus pada pengembangan produktivitas difablepreneur. Salah satu contohnya adalah adanya desain motor bagi pelaku usaha difablepreneur yang dikembangkan oleh Nurmianto, et al. (2024) mempertimbangkan segi ergonomi, kenyamanan, keselamatan, dan memberikan peluang mobilitas yang sama dengan pelaku bisnis lainnya. Motor yang dimodifikasi menyesuaikan dimensi  kursi roda dan kebutuhan pengguna untuk menjajakan produknya ini menjadi solusi bagi difablepreneur untuk mendukung aktivitas bisnis mereka. Dengan motor tersebut, difableperneur dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada orang lain.

Ergonomi merupakan suatu konsep pendekatan strategis yang dapat membantu difablepreneur untuk menghadapi berbagai tantangan serta mempermudah mereka dalam melanjutkan usahanya. Dengan menerapkan konsep ergonomi dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, difablepreneur dapat lebih produktif dan mandiri. Harapannya, semakin banyak inovasi ergonomi yang dikembangkan untuk mendukung mereka, sehingga inklusi dan kesetaraan di dunia bisnis semakin terwujud.

REFERENSI

Dewi, S. K. S., Wiksuana, I. G. B., & Purbawangsa, I. B. A. (2022). Pendampingan Dan Temu Bisnis Bagi Difabelpreneur Kota Denpasar. Journal of Sustainable Community Service, 2(2), 63-72. https://doi.org/10.55047/jscs.v2i2.453

Hutabarat, Y. (2017). Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi. Media Nusa Creative.

Nurmianto, E., Indasah, A., Lestari, L. P., Fauziah, F. N., & Nurmianto, F. N. F. (2024). Desain Ergonomi Motor Sebagai Sarana Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas (Difablepreneur). Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(6), 11256-11261. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37596

Pemerintah Republik Indonesia. (2016). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Susanto, P. N. (2020). Lingkungan Kerja Ergonomis Dalam Perspektif Disabilitas (Literature. Journal of Industrial and Engineering System, 1, 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun