Ada banyak tempat, ada banyak kenangan, atau kita yang kerap menciptakan kenangan. Kenangan bersama kekasih, teman, dan keluarga. Kenangan di sebuah tempat yang damai dan menenangkan.
Setiap daerah selalu menawarkan tempat berlibur. Mulai dari kawasan kuliner, fashion, pantai, dan danau. Barangkali, danau dapat menjadi pilihan yang tepat untuk berekreasi atau sekadar melepas penat. Salah satunya adalah Situ Patenggang di Bandung Selatan. Ya, itulah kawasan yang cukup diminati oleh banyak orang. Khususnya, para pencinta alam. Danau yang dikelilingi oleh kebun teh ini memang memiliki udara yang sangat sejuk dan alam yang indah.
Situ Patenggang mulai beroperasi pada tahun 1960 dan diresmikan pada tahun 1989. Dengan jumlah rata-rata 5000 pengunjung tiap minggunya,, tempat wisata ini menyediakan berbagai macam fasilitas. Mulai dari gazeboo, perahu, sepeda air, dan outbond.
Dari gerbang masuk Situ Patenggang, terdapat jalanan menurun dengan pemandangan hijau di sisi kiri dan kanan. Kebun teh  yang terhampar luas, membuat mata kita semakin segar. Pedagang-pedagang cendera mata dan makanan juga turut meramaikan kawasan tersebut. Bukan hanya pedagang cendera mata, tetapi juga pedagang pakaian, khususnya baju hangat atau mantel. Maklumlah, udara di Situ Patenggang cukup dingin meskipun di siang hari.
Setibanya di depan danau, kita akan menjumpai beberapa gazeboo atau saung-saung kecil. Tentu saja pengunjung boleh menggunakan tempat tersebut. Biasanya, para pengunjung membawa makanan dari rumah lalu makan bersama keluarga sambil memandang danau yang tenang. Istilahnya dalam bahasa sunda disebut "botram". Tetapi jangan khawatir, bagi pengunjung yang tidak membawa makanan, warung-warung kopi pun cukup lengkap menunya. Selain memesan kopi, kita pun dapat memesan makanan yang lain. Mulai dari mie rebus/ goreng, gorengan, atau makanan berat lainnya.
Nah, apalagi yang ada di sana? Batu Cinta. Ya, Batu Cinta ini adalah sebuah bukit kecil yang terletak di ujung danau. Kita dapat berkunjung ke sana menggunakan rakit. Dengan tarif 20.000 rupiah, kita sudah diantar menuju batu cinta pulang dan pergi. Di batu cinta sendiri terdapat sebuah batu yang cukup besar, yang dapat kita gunakan untuk berfoto. Pedagang minuman dan makanan pun sudah siap berjajar di sana. Bahkan, juru foto juga tersedia. Jika Anda ingin berfoto bersama keluarga, Anda bisa langsung memanggil juru foto tersebut, hanya 5 menit, foto pun sudah selesai dicetak.
Menurut cerita/ informasi yang beredar di masyarakat Situ Patenggang, Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda  yakni Pateang-teangan (saling mencari).  konon katanya, Situ ini mengisahkan tentang  cinta putra Prabu dan putri titisan Dewi, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis. Mereka sempat berpisah lalu saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat. Tempat itu kemudian  dinamakan "Batu Cinta".
Situ patenggang terletak di daerah Bandung selatan, kurang lebih 35 KM dari kota Bandung. Untuk menuju lokasi situ patenggang dan tidak membawa kendaraan pribadi, kita dapat  menggunakan angkutan umum berupa bis dari terminal leuwipanjang ke terminal Ciwidey,  disambung dengan angkutan desa ke situ patenggang. Sedangkan untuk tiket masuk ke area wisata adalah Rp.20.500/orang, kendaraan besar/ bis Rp.22.000, dan untuk mobil roda 4 (empat) Rp. 11.000/ mobil,  dan untuk pengendara motor Rp.3.500/motor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H